Cuaca Panas di Indonesia Disebut Tanda Peralihan Musim

Suryamedia.id – Sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara, Majalengka, dan Semarang mengalami panas ekstrem hingga suhu 37-38 derajat Celsius, Selasa (29/10/2024). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena ini merupakan ciri peralihan musim.

BMKG menyatakan bahwa kondisi ini masih berkaitan dengan tutupan awan yang minim dan pergerakkan semu Matahari di atas khatulistiwa. Meski demikian, hal ini dikategorikan biasa dan tidak berdampak pada perubahan musim di Indonesia.

Kondisi tersebut disebut sebagai salah satu ciri masa peralihan musim. Ini ditandai dengan udara panas dan terik pada pagi hingga siang hari, kemudian hujan yang sering terjadi pada sore atau malam hari.

“Dalam beberapa waktu terakhir ini sejumlah wilayah di selatan Indonesia terutama Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami cuaca panas pada siang hari, yang diikuti dengan turunnya hujan pada sore hingga malam hari,” tulis BMKG lewat keterangan resmi.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air minum secara cukup dan teratur agar terhindar dari dehidrasi. Selain itu, saat beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa menggunakan pelindung seperti topi atau payung dan kacamata hitam untuk melindungi mata, serta tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV.

Baca Juga :   5 Peringatan Penting di Bulan Maret, Ada Hari Musik Hingga Hari Film Nasional

Selain itu, hindari pembakaran di lahan kosong, kawasan hutan, maupun penampungan sampah. Pemerintah juga diharapkan melakukan penyiraman darat untuk mengurangi potensi kebakaran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *