Suryamedia.id – Lima anggota DPR RI nonaktif menjalani sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Senin (3/11/2025). Kelima anggota tersebut adalah Ahmad Syahroni, Nafa Urbach, Surya Utama (Uya Kuya), Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Adies Kadir.
Sidang dipimpin oleh Ketua MKD DPR Nazaruddin Dek Gam di kompleks parlemen. Adapun agenda pertama dalam sidang tersebut adalah mencari kejelasan terkait rangkaian peristiwa yang terjadi sejak 15 Agustus hingga 3 September 2025 atau sebelum hingga pasca kerusuhan terjadi.
“Karena itu, hari ini MKD akan melihat keterangan dari saksi-saksi dan ahli untuk memperjelas duduk perkara rangkaian peristiwa yang mendapat perhatian publik yang terjadi sejak 15 Agustus sampai 3 September 2025. Membuka sidang MKD dan saya nyatakan terbuka untuk umum,” katanya, dikutip Detik.
Sebelumnya, salah satu anggota nonaktif, Ahmad Sahroni buka suara terkait penjarahan rumahnya pada kerusuhan tertanggal 29 Agustus 2025. Ia mengatakan, banyak orang yang membencinya, meski dia tidak memperoleh harta dari korupsi.
“Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya. Bapak ibu, saya alhamdulillah tidak korupsi,” ujar Sahroni, dikutip CNN Indonesia.
Ia juga menyentil bahwa sebagian orang yang menjarah rumahnya beberapa waktu yang lalu belum tentu patuh terhadap aturan pembayaran pajak. Sahroni juga mengatakan bahwa orang-orang tersebut pasti menunggu bansos dari pemerintah.
“Saya yakin tuh, orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak. Pasti nunggu sembako juga,” ujarnya.
Menurutnya, aksi penjarahan tersebut terjadi karena orang-orang tidak memahami konteks politik. Pihaknya juga mempertanyakan alasan mengapa aksi tersebut terjadi, bahkan sampai menjarah foto keluarga dan barang-barang pribadinya.
“Pertanyaannya buat apa coba, oke lah barang lain diambil silakan. Foto keluarga diambil. Itu buat apa gitu,” katanya. (*)
