Suryamedia.id – Aplikasi perpesanan WhatsApp disebut sedang mengembangkan fitur baru guna mendukung produktivitas bisnis. Fitur-fitur tersebut berkaitan dengan pengiklanan, mulai dari promosi channel hingga Ads yang akan muncul di Status.
Nikila Srinivasan, VP of Product Management Business Messaging Meta baru-baru ini mengumumkan akan mewadahi para admin atau pengguna WhatsApp Bisnis untuk mempromosikan produknya melalui tiga cara.
Lantas, apa saja cara yang dimaksud? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Promosi saluran (promoted channel)
Promosi channel atau promoted channel dapat membantu bisnis meningkatkan visibilitas saluran serta distribusi kontennya. Ini memungkinkan saluran baru Anda ditemukan oleh pengguna saat menelusuri direktori. Menurut informasi, fitur ini dan lainnya akan hadir secara publik dalam beberapa bulan ke depan.
Berlangganan saluran (channel subscription)
Fitur berlangganan saluran atau channel subscription yang hadir memungkinkan pemilik channel dapat berbagi update eksklusif dengan para pengikut. Tak hanya itu, mereka juga bisa melakukan monetisasi dari aktivitas tersebut.
Fitur berlangganan akan memungkinkan admin saluran menawarkan konten eksklusif kepada pengguna dengan biaya bulanan. Saluran akan tetap gratis bagi pengguna WhatsApp, namun admin memiliki opsi untuk menetapkan biaya dalam kisaran tertentu jika mereka menggunakan model berlangganan.
“Ini berarti pemilik saluran akan dapat berbagi pembaruan eksklusif saat itu juga dengan pengikut mereka yang paling terlibat, dan mereka akan dapat memperoleh uang saat melakukannya,” kata Nikila Srinivasan, wakil presiden manajemen produk di Meta, dilansir CBC News.
Iklan di Status (Ads in Status)
WhatsApp juga berencana untuk mengintegrasikan iklan ke dalam tab ‘Updates’yang akan memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan langsung ke merek jika mereka melihat produk atau layanan, atau memiliki pertanyaan layanan pelanggan.
Juru bicara Meta mengatakan fitur iklan baru akan memungkinkan bisnis menarik lebih banyak pelanggan langsung di platform pengiriman pesan.
“Orang-orang benar-benar ingin mengobrol dengan bisnis sesuai keinginan mereka, dan mereka ingin melakukannya di tempat yang sudah biasa mereka kunjungi, yaitu WhatsApp,” kata Srinivasan. (*)