Apa Itu OCCRP yang Buat Daftar Pemimpin Dunia Terkorup?

Suryamedia.id – Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jadi sorotan warganet setelah namanya dimasukkan ke dalam daftar pemimpin dunia terkorup versi situs Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Menanggapi hal ini, Jokowi mengaku bahwa ada banyak fitnah atau tuduhan-tuduhan tanpa bukti untuk menjatuhkan namanya. Ia juga menyatakan bahwa pihak-pihak tertentu bisa memanfaatkan organisasi masyarakat untuk tujuan tersebut.

“Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan?” ujar Jokowi, dikutip dari Liputan6.com

“Ya ditanyakan saja. Orang bisa pakai kendaraan apa pun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu ya,” lanjutnya.

Lantas, sebenarnya apa itu OCCRP yang membuat daftar pemimpin terkorup? Untuk selengkapnya, simak penjelasan berikut ini!

Apa itu OCCRP?

Berdasarkan situs occrp.org, OCCRP merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Organisasi nirlaba ini memiliki staf di enam benua, serta berorientasi pada misi untuk melayani publik di seluruh dunia.

Baca Juga :   Ada Kemungkinan Tuntutan Hukuman Mati Tersangka Kasus Korupsi PT Pertamina (Persero), Ini yang Memberatkannya

Sementara itu, visi OCCRP adalah untuk dunia yang lebih terinformasi, tempat kehidupan, mata pencaharian, dan demokrasi tidak terancam oleh kejahatan dan korupsi.

OCCRP didirikan oleh reporter investigasi veteran bernama Drew Sullivan dan Paul Radu pada tahun 2007. Organisasi ini dimulai di Eropa Timur dengan beberapa mitra untuk melakukan jurnalisme investigasi kolaboratif yang menjunjung tinggi standar pelaporan kepentingan publik.

Tujuan dari organisasi ini adalah menyebarkan dan memperkuat jurnalisme investigasi di seluruh dunia dan mengungkap kejahatan dan korupsi, sehingga masyarakat bisa meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang berkuasa.

“Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Publisher OCCRP Drew Sullivan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *