Suryamedia.id – Pengguna Spotify akan membayar lebih banyak untuk lirik. Dalam pengujian terbatas sebelumnya, Spotify telah membatasi beberapa pengguna gratis mengakses fitur liriknya sebagai bagian dari eksperimen A/B.
Setelah melakukan pengujian selama berbulan-bulan, kini tampaknya perusahaan tersebut meluncurkan pembatasan baru ini secara luas. Sebelumnya, fitur lirik tersebut merupakan layanan gratis, namun setelah pengujian tersebut pengguna harus membayar secara bulanan lewat Spotify Premium jika ingin mendengarkan sambil melihat lirik lagu.
Adapun tujuan perusahaan membebankan biaya bagi pengguna untuk melihat lirik ini adalah sebagai upaya mendorong lebih banyak pengguna untuk berlangganan Spotify Premium.
Bagi mereka yang belum terbiasa, Spotify sudah membatasi pengguna gratis untuk melewatkan enam lagu per jam dan memaksa pemutaran diacak. Akibatnya, tingkat gratis bertindak seperti radio yang tidak dapat dikontrol oleh pengguna.
Sementara itu, YouTube Music kini menghadirkan fitur-fitur menarik, berupa lompatan tanpa batas, menyertakan lirik, memiliki iklan yang dapat dilewati, dan tidak memaksa pengguna untuk mengacak antrean. Mungkin satu-satunya kelemahan YouTube Music dibandingkan Spotify adalah pemutaran secara terbatas. Pengguna tidak bisa beralih dari platform jika masih ingin mendengarkan musik dari aplikasi. (*)
