Viral Kepiting Tapal Kuda Berdarah Biru, Berikut Faktanya!

Suryamedia.id – Kepiting tapal kuda sedang menjadi sorotan netizen di media sosial. Viralnya jenis kepiting tersebut bermula dari posting-an anonim di akun X lewat base @convomfs pada Sabtu (2/3/2024) yang lalu.

Dalam unggahan tersebut, ditampilkan foto sejumlah kepiting tapal kuda yang berjajar dengan botol di hadapan mereka. Menurut keterangan pengirim di base, kepiting tapal kuda tersebut merupakan hewan purba yang hidup sejak 400 juta tahun yang lalu.

Menariknya, botol yang ada di gambar tersebut berisi cairan biru yang dipercaya berasal dari darah kepiting bernama latin Horseshoe crab itu. Karena keunikannya ini, banyak orang mengatakan bahwa kepiting tapal kuda dijual hingga lebih dari Rp700 juta rupiah.

“Pengetahuan yang baru sender dapat dan bisa dishare dia namanya kepiting tapal kuda. dia hewan purba dan udah ada sejak lebih dari 400jt tahun lalu. warna darah dia biru,” katanya dalam cuitan tersebut.

Benarkah Kepiting Tapal Kuda punya darah biru?

Dilansir dari laman Kompas.com, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), drh. Slamet Raharjo menjelaskan bahwa kepiting tapal kuda termasuk dalam famili Limulidae, dan di Indonesia dikenal dengan nama belangkas.

Baca Juga :   Istilah Liburan yang Sedang Ngetren, Apa Saja?

Memang benar jika kepiting tapal kuda tersebut merupakan hewan purba yang sudah hidup sejak 450 juta tahun yang lalu. Jenis kepiting ini juga memiliki darah berwarna biru yang berasal dari zat hemosianin, bukan hemoglobin.

Hemoglobin sendiri dimiliki oleh manusia yang memberikan warna merah gelap. Sementara itu, kepiting tapal kuda memiliki zat khusus dalam darahnya yang bisa menangkap bakteri dengan membekukannya. Darah yang membeku tersebut digunakan sebagai sarana pengujian bakteri.

Jenis kepiting ini juga memiliki sejumlah manfaat karena memiliki darah biru. Salah satu manfaatnya adalah untuk mengecek vaksin baru.

“Dalam dunia medis (darah kepiting tapal kuda) sangat bermanfaat karena memiliki kandungan Limulus Amebocyte Lysate (LAL) yang digunakan untuk mengecek tingkat keamanan vaksin baru, termasuk vaksin Covid-19,” kata Slamet Raharjo.

Ini karena darah kepiting tapal kuda mengandung amebosit atau LAL yang dapat melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit. Tanpa zat tersebut, ilmuan tidak akan mengetahui apakah obat-obatan atau vaksin mengandung bakteri, seperti E-coli atau Salmonela. Ekstraknya akan bereaksi secara kimia terhadap bahan berbahaya.

Baca Juga :   Apa Arti Skibidi yang Viral di Media Sosial?

Oleh sebab itu, zatnya berguna untuk menguji keamanan obat-obatan atau vaksin baru.

Selama pengujian, ilmuan di Amerika menangkap jenis kepiting ini dan mengambil sampel darahnya untuk penelitian. Namun, kemudian akan dilepaskan lagi ke alam liar. Tak hanya kepitingnya saja, harga darah kepiting ini juga memiliki nilai yang fantastis, yakni mencapai Rp213 juta per liter, dilansir dari The Science Times. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *