Brain Rot Jadi Kata yang Populer di Tahun 2024 Menurut Oxford University Press

SMJTimes.com – Istilah brain rot disebut sebagai kata yang banyak digunakan tahun ini, menurut Oxford University Press. Disebutkan hanya penggunaannya mengalami peningkatan frekuensi 23% dari tahun 2023 hingga 2024.

Brain rot menjadi salah satu kandidat dari lima frasa atau kata lain dalam daftar tersebut, termasuk demure, Romantasy, dan dynamic pricing. Lantas, apa arti dari brain rot yang semakin populer di tahun 2024? Simak selengkapnya!

Apa arti brain rot?

Dilansir dari Oxford University Press, brain rot didefinisikan sebagai ‘kemunduran yang diduga terjadi pada kondisi mental atau intelektual seseorang akibat konsumsi berlebihan terhadap hal yang dianggap remeh, terutama media sosial’.

Istilah ‘brain rot’ pertama kali digunakan pada tahun 1854 dalam buku Walden karya Henry David Thoreau. Sebagai bagian dari kesimpulannya, Thoreau mengkritik kecenderungan masyarakat untuk merendahkan nilai ide-ide yang kompleks demi ide-ide yang sederhana. Ia melihat hal ini sebagai indikasi penurunan umum dalam upaya mental dan intelektual.

Psikolog dan Profesor Universitas Oxford Andrew Przybylski mengatakan popularitas kata tersebut meningkat untuk menggambarkan tentang fenomena di masa ini. Kata ini populer di kalangan komunitas Gen Z dan Gen Alpha sebagai cara untuk menggambarkan konten berkualitas rendah.

Baca Juga :   Apa Itu Spotify Wrapped dan Bagaimana Cara Melihatnya?

“Hal itu menggambarkan ketidakpuasan kita dengan dunia daring dan itu adalah kata yang dapat kita gunakan untuk menggabungkan kecemasan yang kita miliki terhadap media sosial,” ujar Prof Przybylski.

Sementara itu, ada beberapa kata yang masuk ke dalam daftar, seperti demure yang berarti seorang berpenampilan sederhana dan tidak mencolok; serta Romantasy atau genre fiksi yang menggabungkan unsur-unsur fiksi romantis dan fantasi.

Selain itu, ada pula dynamic pricing yang merupakan praktik mengubah harga untuk suatu produk atau layanan untuk mencerminkan perubahan kondisi pasar; lore atau fakta yang dianggap sebagai informasi latar belakang, dan anekdot yang berkaitan dengan seseorang atau sesuatu; hingga slop yang berarti seni, tulisan, atau konten lain yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *