Suryamedia.id – Dukungan kepada penduduk Palestina semakin gencar diserukan oleh masyarakat dunia. Salah satu bentuk dukungan yang mulai dilakukan adalah dengan cara memboikot produk-produk Israel, utamanya produk perusahaan yang memiliki peran besar dalam invasi.
Aksi Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) ditujukan untuk mengakhiri d
ukungan internasional terhadap pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dengan memaksa perusahaan, institusi, dan pemerintah untuk mengubah kebijakan mereka, dikutip dari laman BDS Movement.
Boikot merupakan tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan produk suatu organisasi sebagai wujud protes. Sedangkan disinvestasi dan sanksi merupakan tindakan untuk menarik investasi pada perusahaan.
Strategi BDS dapat dilakukan secara terpusat pada sejumlah produk yang memiliki peran terbesar. Melalui laman BDS Movement, terdapat produk-produk yang diboikot, serta beberapa dikomersilkan di Indonesia.
Produk-produk yang diboikot menurut laman BDS
Produk pertama adalah produk teknologi Hewlett Packard (HP). HP merupakan merek dagang sejumlah perangkat teknologi, termasuk laptop, komputer, printer dan lainnya. Perusaahaan teknologi ini disebut membantu menjalankan sistem ID biometrik yang digunakan Israel untuk membatasi pergerakan warga Palestina.
Perusahaan Siemens juga diyakini terlibat dalam perusahaan permukiman ilegal apartheid Israel melalui rencana pembangunan EuroAsia Interconnector.
“Hal ini akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan jaringan listrik Eropa, sehingga memungkinkan pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dicuri untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan listrik Israel-UE yang dihasilkan dari gas fosil,” tulis BDS.
PUMA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu dan perlengkapan olahraga. PUMA disebut sebagai sponsor internasional tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Menurut BDS, dukungan PUMA terhadap IFA secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di luar lapangan. Selain itu juga memungkinkan rezim pemukiman Israel terus berkembang.
Ada pula AXA yang diketahui berinvestasi di bank-bank Israel dan membiayai pencurian tanah dan sumber daya alam Palestina. Selain itu, ada perusahaan kosmetik Ahava yang memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal Israel, dan Sabra yang merupakan perusahaan patungan antara PepsiCo dan Strauss Group yang memberikan dukungan finansial kepada tentara Israel. (*)