Manfaat Puasa Ramadan Bagi Kesehatan Mental

Suryamedia.id – Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah dimana kita diharuskan menahan nafsu dan dahaga selama satu bulan penuh untuk menyucikan diri sebelum menyambut datangnya hari raya. Menurut beberapa pakar, puasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, namun juga baik bagi kesehatan mental.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa puasa di bulan Ramadan tidak hanya menahan dahaga dari makanan dan minuman, namun juga nafsu yang berasal dari ego dan emosi. Otak dan tubuh memang memerlukan waktu untuk beradaptasi terlebih dahulu selama beberapa aktu sampai terbiasa sendiri melakukannya. Namun, saat anda sudah mendapatkan manfaatnya, anda bisa merasakan ketenangan batin saat menjalankan ibadah puasa

Melansir laman Kompas, berikut manfaat puasa bagi kesehatan mental.

Mengatasi kecemasan dan depresi

Dr Nada Omer Mohamed Elbashir, seorang konsultan dan psikiater di RS Burjeel, Abu Dhabi mengatakan, orang berpuasa mengalami perubahan signifikan pada gejala depresi, kecemasan dan stres. Mereka juga mengalami penurunan kelelahan di minggu kedua puasa. Hal tersebut dikaitkan dengan metabolisme keton dan efek anti-inflamasi yang berkontribusi pada tingkat stres yang rendah. Neurotransmiter merupakan komponen penting dari otak. Sistem tersebut mengirimkan sinyal yang akan memengaruhi perasaan, bahkan cara bertindak. Selain itu, banyak studi yang membuktikan kalau puasa dapat meningkatkan kadar serotonin di dalam darah, yang bisa menekan depresi dan kecemasan.

Baca Juga :   Alasan Kesehatan, Vaksinasi Saat Ramadan Dilakukan Malam Hari 

Mengurangi tingkat stres

Menurut Dr Farinaz Aghajan Nashtaei, psikiater di International Modern Hospital Dubai, puasa terbukti dapat  mencegah penurunan kognitif terkait usia dan memperlambat degenerasi saraf, serta meningkatkan pemulihan fungsional pada pasien stroke.

Ia mengatakan, efek tersebut diperkirakan dimediasi oleh berbagai mekanisme neuroendokrin, seperti peningkatan kadar ghrelin plasma dan serotonin, yang mana zat tersebut dapat meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif.

Berlatih merawat diri

Saat berpuasa, penting untuk memerhatikan kebutuhan cairan tubuh dan nutrisi, istirahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta mempraktikkan teknik relaksasi untuk mengelola stres.

Menurut Dr Nashtaei, beberapa upaya tersebut bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan fisik yang mungkin berpengaruh bagi kesehatan mental. Ia juga menyarankan untuk hubungan sosial (silaturahmi) yang bisa membantu mengurangi perasaan terisolasi dan depresi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *