Ganjar Ungkap Pasokan Oksigen di Jateng Aman

Suryamedia.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa pasokan oksigen di wilayah Jateng aman, sehingga masyarakat diminta tidak panik.

Hal ini disampaikan Ganjar pada Rabu (23/6/2021) ketika mendatangi pabrik penyuplai gas, PT Samator yang ada di kabupaten Kendal.

“Kami serius untuk menyelesaikan ini, terima kasih Pak Budi (direktur Samator) datang dari Surabaya ke sini untuk membantu. Jadi masyarakat tidak perlu panik, rumah sakit tidak perlu panik. Kami siap bantu,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Minta Dukungan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19 di Zona Merah

Ganjar juga meminta adanya pemenuhan pasokan oksigen untuk wilayah Jawa Tengah, yang kian meningkat karena banyaknya pasien Covid-19.

Ia juga menambahkan akan ada pasokan gas dari Jawa Barat dan Jawa Timur, sehingga suplai oksigen di Jateng aman. Karena saat ini, pasokan oksigen yang ada di Kendal tidak dapat memenuhi seluruh wilayah Jateng.

“Dari Jabar dan Jatim sudah masuk, kira-kira bergerak 1-1,5 juta meter kubik dan sudah masuk ke Jateng. Jadi untuk pasokan dan stok aman, karena hari ini saya pastikan suplainya bagus, termasuk memastikan bantuan oksigen dari PT Samator yang ada di Jabar dan Jatim itu,” tambahnya.

Baca Juga :   News Grafis : Bantu Penanganan Covid-19, Ganjar Beri Apresiasi

Ganjar juga meminta seluruh pihak rumah sakit yang ada di Jawa Tengah untuk memperbaiki SOP, dengan menyesuaikan kondisi darurat saat ini.

Baca Juga: Langkah Cepat Gubernur Jateng Atasi Isu Kekurangan Oksigen di Rumah Sakit

“Karena sifatnya darurat, maka semuanya harus kreatif dan inovatif. Tidak boleh seperti kemarin-kemarin, hanya diam saja dan menunggu,” tegas Ganjar.

Ia juga meminta adanya perbaikan manajemen untuk memastikan distribusi oksigen dapat terpenuhi, serta dengan penanganan yang baik. Pihaknya juga menunjuk salah satu BUMD yang ada di Jateng untuk menangani kebutuhan oksigen.

“Termasuk memastikan delivery-nya, tracking sistem harus diurus sampai urusan pembayaran. Karena sekarang kebutuhan tinggi, maka manajemen itu harus dilakukan terbuka dan disiapkan. Kalau botol-botolnya kurang ya harus beli, harus nambah. Sehingga kebutuhan beberapa hari ini yang rasanya terus meningkat, maka harus ada manajemen yang baik,” pungkasnya.

Baca Juga: Optimalisasi Puskesmas Sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca