Masuk Musim Penghujan, Bupati Kudus Pastikan Sarpras dan Petugas Penanggulangan Bencana Sudah Sia

Kudus, Suryamedia.id – Memasuki musim penghujan bulan Oktober, Bupati Rembang pun memastikan kesiapan dari sarana prasarana dan petugas penanggulangan bencana.

Saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kudus di alun-alun simpang tujuh, Senin (24/10), Bupati Hartopo mengingatkan agar waspada terhadap kondisi hujan yang berpotensi menyebabkan bencana di beberapa wilayah Kudus.

“Menghadapi musim penghujan, kondisi ini harus diwaspadai, terlebih ada beberapa wilayah di Kudus yang memiliki tingkat kerawanan bencana lebih besar dibanding dengan wilayah lainnya,” ujarnya.

Tidak hanya bencana angin ribut, banjir dan tanah longsor pun berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kudus. Setidaknya ada 6 kecamatan yang rawan banjir dan 2 kecamatan rawan longsor.

“Berdasarkan data BPBD Kudus tahun lalu, sebanyak 72 kejadian angin kencang, 40 banjir dan 21 tanah longsor terjadi di Kudus. Sedangkan, untuk tahun ini, per-bulan September telah terjadi 53 kejadian angin kencang, 16 banjir dan 29 tanah longsor,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya menekankan kewaspadaan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi potensi bencana yang mungkin terjadi. Mengingat peningkatan curah hujan tentu akan berbanding lurus dengan potensi bencana yang bisa terjadi.

Baca Juga :   News Grafis : Miliki Ragam Budaya, Desa Janggalan Kudus Ditetapkan Sebagai Desa Wisata

“Ini bukan menjadi tugas pemerintah daerah saja, melainkan semua elemen masyarakat bisa ikut terlibat sesuai perannya masing-masing. Pelaksanaan apel kesiapsiagaan ini adalah sebagai bentuk persiapan kita dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana di Kabupaten Kudus,” ujarnya.

Bupati Kudus juga memberikan beberapa penekanan dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana di Kabupaten Kudus, khususnya pada segenap personel penanggulangan bencana.

“Diantaranya dengan menyiapkan mental dan fisik, menguasai dan mengenali medan, melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik antar instansi, memedomani SOP yang berlaku, melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap masyarakat, melaporkan setiap ada kejadian, serta mengikuti info ter-update dari BMKG,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana, pihaknya menggandeng instansi terkait di Pemkab Kudus dengan memastikan kesiapan sarana prasarana, bahan pangan dan sumber daya manusia yang diperlukan.

“Memastikan peralatan, bahan pangan, dan SDM yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrim 2022-2023. Perlu koordinasi instansi terkait, demi menghindari korban jiwa, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana,” jelasnya.

Baca Juga :   Komisi B Jelaskan Fungsi Utama BUMDesma 

BPBD Kudus telah mempersiapkan beberapa armada yang siap digunakan dalam kondisi genting.

“Ada motor trail rescue sebanyak 24 unit, mobil double cabin dan jeep sebanyak 16 unit, perahu karet atau politelin sebanyak 4 unit, truck tangki dan crane sebanyak 8 unit, truck pemadam sebanyak 5 unit, ambulance sebanyak 8 unit, dan mobil serbaguna sebanyak 4 unit,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *