Suryamedia.id – Terduga pembunuh aktivis dan loyalis Donald Trump Charlie Kirk ditangkap. Ia adalah pemuda asal Utah, Amerika Serikat yang masih berusia 22 tahun bernama Tyler Robinson.
Tyler Robinson ditahan pada Kamis (11/9/2025) malam waktu setempat setelah buron selama 33 jam. Ia merupakan mahasiswa tahun ketiga dalam program magang kelistrikan di Dixie Technical College di Utah barat daya.
Penangkapan Tyler diumumkan oleh Trump yang menuturkan bahwa seseorang yang sangat dekat dengan tersangka telah menyerahkannya kepada pihak berwenang.
“Kami memiliki orang yang kami yakini sebagai tersangka yang sedang dicari. Dia sendiri yang datang ke markas polisi dan sekarang berada di sana,” kata Trump, dikutip Fox News.
Pada konferensi pers hari Jumat (12/8/2025) waktu setempat, para penyelidik mengatakan tersangka mengakui perbuatannya kepada ayahnya, sehingga sang ayah dan seorang pendeta membantu membujuknya untuk menyerahkan diri ke polisi.
Diketahui, pendeta tersebut bertugas sebagai petugas keamanan pengadilan. Ia kemudian menghubungi US Marshals untuk menahan tersangka sekitar pukul 22.00 di hari Kamis itu.
Sementara itu, Gubernur Utah, Spencer Cox mengatakan bahwa rekaman CCTV menunjukkan Robinson tiba di kampus Universitas Utah Valley sekitar empat jam sebelum terjadinya penembakan. Ketika ditahan, ia mengenakan pakaian yang mirip dengan yang dikenakan saat kejadian.
Ia menambahkan, anggota keluarganya mengatakan bahwa Tyler telah menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku juga menyebutkan bahwa Kirk akan datang ke Utah dan dirinya siap menyebarkan kebencian.
Cox mengatakan, penyidik juga telah berbicara dengan teman Tyler yang telah menunjukkan pesan-pesan di aplikasi pesan Discord. Pesan-pesan tersebut merujuk pada perintah mengambil senapan dari ‘titik pembuangan’ dan ditinggalkan di semak-semak dalam keadaan terbungkus handuk.
FBI kemudian melakukan pencarian dan menemukan senjata yang dicurigai, berupa sebuah senapan bolt-action Mauser .30-06 impor. Saat ditemukan, senjata itu terbungkus handuk di area hutan dekat kampus.
Ia mengatakan, petugas telah menemukan barang bukti berupa peta dan catatan pada selongsong senapan bertuliskan ‘hei fasis! TANGKAP!’ dan ‘O Bella ciao, Bella ciao’. Ungkapan tersebut merupakan judul lagu yang didedikasikan untuk perlawanan Italia terdahap pasukan Nazi Jerman.
Menurut BBC, Jaksa penuntut negara bagian mengatakan mereka berencana untuk mengajukan tuntutan resmi terhadap Robinson pada hari Selasa (16/9/2025).
Di anataranya melakukan pembunuhan berat, menghalangi proses peradilan, dan melepaskan tembakan senjata api dalam tindak pidana, menurut lembar penangkapan narapidana dari Sheriff Wilayah Utah. (*)