Habis Gelap Terbitlah Terang, Kumpulan Tulisan R.A. Kartini yang Menginspirasi

Suryamedia.id – Raden Ajeng Kartini atau yang dikenal sebagai R. A. Kartini merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia, sekaligus tokoh emansipasi perempuan pribumi. Hari kelahirannya, 21 April secara resmi diperingati secara nasional sebagai Hari Kartini.

Salah satu hal yang menarik dari R.A. Kartini adalah minat bacanya yang tinggi, serta hobinya menulis surat-surat kepada para sahabatnya di Belanda. Bahkan, tulisannya tersebut kini dituangkan ke dalam buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Buku ini diterbitkan beberapa tahun setelah Kartini meninggal dunia, yakni sekitar tahun 1911. Tak hanya perjuangan para perempuan pribumi, buku ini juga menyimpan kisah kehidupan Kartini yang mengharukan hingga kematiannya pada 17 September 1904 .

Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Dikutip dari situs Kemendikbud, buku Habis Gelap Terbitlah Terang menghimpun surat-surat yang ditulis oleh Kartini semasa hidupnya. Kartini menuliskan berbagai topik, khususnya tentang kehidupan wanita pribumi pada awal abad ke-20.

Salah satu topik yang diangkat adalah keterbatasan akses pendidikan. Ini karena perempuan di masa itu dipaksa mengurung diri di rumah. Tradisi ini disebut dengan istilah ‘dipingit’. Saat itu, Kartini mengungkapkan keprihatinan karena wanita di Jawa tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan.

Baca Juga :   Kejagung Sebut Wanita Emas Gunakan Uang Korupsi Senilai Rp16 Miliar Untuk Kepentingan Pribadi

Di dalam salah satu surat, ia menekankan pentingnya pendidikan bagi wanita Indonesia dalam membuka pintu kebebasan.

Selain itu, Kartini juga mengkritik budaya patriarki yang turun-temurun di Indonesia. Tradisi patriarki dinilai merugikan kaum wanita, terutama praktik perjodohan dan poligami yang tidak mempertimbangkan kesediaan wanita yang bersangkutan.

Wanita juga dituntut untuk mengabdi sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, sehingga perannya terbatas hanya pada kewajiban memoles diri, memasak hidangan untuk keluarga, dan melahirkan keturunan.

Surat-surat yang ditulis Kartini dikumpulkan oleh Mr. J.H. Abendanon. Kemudian, dijadikan sebagai sebuah buku yang berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang yang masih dicetak ulang hingga saat ini.

Buku cetakan asli Habis Gelap Terbitlah Terang kini disimpan di Museum R. A. Kartini, Rembang, Jawa Tengah. Buku tersebut memiliki tebal 10 cm, bersampul putih dan bertuliskan dengan tinta berwarna emas ‘Door Duisternis Tot Licht’. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *