Suryamedia.id – Sejak diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, BPI Danantara akan dikelola oleh jajaran direksi dan penasihat. CEO Danantara Rosan Roeslani mengumumkan daftar Dewan Penasihat Danantara yang terdiri dari tokoh warga negara asing.
Danantara sendiri merupakan badan pengelola sumber daya alam dan aset BUMN, untuk kemudian diinvestasikan ke proyek-proyek strategis, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, hingga produksi pangan untuk pengembangan ekonomi nasional.
Selengkapnya, berikut ini lima tokoh asing yang menduduki kursi pengurus di BPI Danantara!
Jeffrey Sachs
Jeffrey D. Sachs merupakan salah satu dari lima Dewan Penasihat Danantara. Sachs dikenal sebagai ekonom Amerika Serikat dan direktur The Earth Institute di Universitas Columbia. Ia dikenal sebagai salah satu pakar pembangunan ekonomi dunia dan pemberantasan kemiskinan.
Sachs juga Presiden Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan advokat SDG untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Lieng Seng Wee
Lieng Seng Wee merupakan CEO dan Co-Founder Dragonfly sejak 2000. Ia bergabung dengan Booz Allen di New York hingga menjadi direktur pelaksana di Bankers Trust New York. Wee adalah pelopor konsep Risk-Adjusted Return on Capital (RAROC) dan Value at Risk (VaR), skema yang menjadi standar dalam industri keuangan.
Champman Taylor
Champman Taylor adalah manajer portofolio ekuitas di Capital Group. Ia memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri investasi. Ia pernah menjadi analis investasi ekuitas yang fokus pada layanan telekomunikasi di Asia dan generalis untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Selandia Baru, dilansir laman idxchannel.go.id.
Chapman kerap aktif di beberapa organisasi nirlaba, termasuk Karya Salemba Empat, OneSky, For Love of Children, L’Arche Greater Washington DC, Microdreams, dan National Peace Corps Association.
Thaksin Shinawatra
Dilansir dari Britannica, Thaksin Shinawatra merupakan politikus sekaligus pengusaha yang menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand sejak 2001 hingga 2006. Selama menjabat, terjadi pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan dalam fasilitas kesehatan dan pendidikan terjadi di Thailand. Namun, citra baiknya juga rusak akibat tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Yup Kim
Yup S. Kim ditunjuk sebagai Komite Investasi dan Portofolio Danantara. Yup Kim merupakan Chief Investment Officer (CIO) di Texas Municipal Retirement System (TMRS) yang mengelola aset senilai US$ 40 miliar (sekitar Rp662 triliun).
Sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala investasi untuk ekuitas swasta di CalPERS, dana pensiun California yang mengelola dana senilai US$490 miliar (sekitar Rp8 kuadriliun). Yup Kim juga pernah menjadi manajer portofolio di Alaska Permanent Fund Corporation, sebuah dana kekayaan negara senilai $80 miliar (sekitar Rp1,3 kuadriliun). (*)