Tunas Kelapa Sebagai Lambang Gerakan Pramuka, Apa Maknanya?

Suryamedia.id – Tunas kelapa merupakan lambang Gerakan Pramuka yang digunakan sejak tanggal 16 Agustus 1961 hingga saat ini. Lambang Gerakan Pramuka ini ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120.

Simbol ini juga menjadi tanda pengenal atau atribut bagi anggota pramuka. Tunas kelapa ini diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, seorang pembina pramuka dan pegawai dari Departemen Pertanian. Lambang tunas kelapa ini sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Agama.

Berikut ini kami rangkum makna dari Tunas Kelapa yang merupakan lambang Gerakan Pramuka.

Arti Tunas Kelapa sebagai Lambang Gerakan Pramuka

Berdasarkan SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 006/KN/72 Tahun 1972, ada 6 kiasan makna dari lambang tunas kelapa.

Pertama, buah Nyiur dalam keadaan tumbuh atau cikal diartikan sebagai cikal bakal di Indonesia, berarti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Dengan demikian, cikal mengartikan bahwa Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia

Kedua, buah Nyiur dapat bertahan lama dalam setiap keadaan, mengartikan bahwa setiap anggota Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup, menempuh segala ujian, dan kesukaran untuk mengabdi tanah air Indonesia.

Baca Juga :   Digelar Mulai Besok, 620 Personel Gabungan Diturunkan Amankan P20

Ketiga, buah Nyiur dapat tumbuh di mana saja, membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.

Keempat, Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas, serta merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Ini bermakna bahwa tiap anggota Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, serta mulia dan jujur, tetap tegak dan tidak mudah diombangambingkan.

Tunas kelapa juga melambangkan tekad dan keyakinan kuat anggota Pramuka dalam berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata. Ini merupakan tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-cita.

Terakhir, Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Artinya, setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca