Sering Dibahas di Media Sosial, Ternyata Ini Arti Love Bombing

Suryamedia.id – Love bombing adalah istilah yang kerap ditemui di media sosial, seperti di X hingga TikTok. Istilah ini menjurus pada suatu hubungan, melibatkan pengungkapan perasaan cinta yang berlebihan. Meski terkesan menyenangan karena menerima banyak cinta, love bombing juga bisa menjadi bentu manipulasi pasangan.

“Awalnya, Anda mungkin merasa aman dan terhanyut karena tindakan besar dapat meningkatkan harga diri dan membuat Anda merasa penting dan diinginkan,” kata psikolog Alaina Tiani, PhD.

Namun, di belakang itu, pasangan yang melakukan love bombing bukan hanya mencari cinta, tapi mendapatkan kendali atas orang lain. Seiring berjalannya waktu, tindakan tersebut merupakan upaya untuk memanipulasi pasangan hingga merasa berhutang budi dan bergantung.

Sering dibahas di media sosial, berikut ini kami rangkum penjelasan tentang istilah love bombing.

Apa itu love bombing?

Dilansir dari Claveland Clinic, love bombing merupakan ungkapan kata-kata cinta yang berlebihan, bertujuan untuk memanipulasi dan mengambil kendali Anda dalam sebuah hubungan. Oleh sebab itu, hal ini bisa menjadi pelecehan psikologis dan emosional bagi pasangan.

Baca Juga :   TikToker Satria ‘Cogil’ Ditangkap Karena Kasus Pengroyokan di Malam Tahun Baru

Love bombing bisa berupa sajungan atau pujian yang berlebihan, hingga pemberian hadiah intens meski tidak dibutuhkan atau diinginkan. Love bombing bisa terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja. Meski biasa dialami oleh pasangan, sebenarnya anggota keluarga dan teman juga bisa melakukan hal serupa untuk mengendalikan Anda.

Hal ini biasanya didorong oleh rasa tidak aman, ketidakmampuan untuk percaya, dan ketergantungan pada orang lain. Meski siapa pun bisa melakukannya, perilaku ini paling sering dikaitkan dengan orang yang memiliki kecemasan atau trauma di masa lalu.

Jika Anda menolak rayuan darinya, dia merasa Anda tidak menanggapi kebutuhannya, sehingga dia mungkin akan mengancam atau marah pada Anda. Itu dilakukannya karena menginginkan kepastian terus-menerus bahwa dirinya dicintai dan berharga.

Pelaku love bombing memberikan afeksi secara manipulatif. Seandainya merasa bosan, dia tidak segan untuk meninggalkan pasangannya kapan saja. Dengan demikian, istilah yang kerap disebut di media sosial tersebut merupakan suatu tindakan dalam hubungan percintaan yang bermakna negatif. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *