Suryamedia.id – Ledakan yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Semen Padang berasal dari gangguan instalasi air conditioner (AC) sentral. Menurut pihak berwajib, petugas perbaikan AC diduga lupa mematikan gas saat istirahat.
“Dugaan sementara adalah instalasi AC. Namun, secara spesifik melalui investigasi mendalam akan dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik,” kata Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang Komisaris Besar (Kombes) Polisi Ferry Harahap.
“Sedang dilakukan perbaikan AC, sedang melakukan las-lasan. Dia istirahat, pekerjanya, sehingga meninggalkan (pekerjaannya). Mungkin juga lupa gas las ditutup dan mengakibatkan meledak enam unit outdoor sentral AC,” katanya lagi mengonfirmasi pada Selasa malam, dikutip dari Kompas TV.
Untuk mengetahui penyebab pasti tersebut, polisi telah bekerja sama dengan Puslabfor. Serta, meminta pengamanan terhadap fasilitas penting RS lainnya kepada tim gabungan yang terdiri dari Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Lebih lanjut, ia menyatakan sempat ada dugaan ledakan bom. Namun, setelah personel menyisir beberapa area rumah sakit, tidak ditemukan benda-benda berbahaya maupun mencurigakan di sekitar.
“Tadinya ada informasi dugaan adanya bom, namun setelah Brimob menyisir hal itu dipastikan tidak ada,” katanya.
Sebelumnya, beberapa saksi yang ada di rumah sakit juga mengaku sempat mendengar suara gemuruh sebelum ledakan. Hal ini juga diungkapkan oleh petugas administrasi bagian Laboratorium RS Semen Padang.
“Saya sempat mendengar seperti gemuruh dan letusan,” ujar saksi bernama Aad, dikutip dari Detik.
Ledakan di Rumah Sakit (RS) Padang terjadi pada Selasa, (30/1/2024) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB. Menurut informasi, pasien yang dirawat sebanyak 108 orang. 58 orang sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat, sedangkan 52 pasien sudah dipulangkan.
Ferry juga menambahkan setidaknya ada 18 orang luka-luka. (*)