Dugaan Sindikat Jual Beli Vaksin Booster Berbayar Dilaporkan Dinkes Surabaya

Surabaya, Suryamedia.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, laporkan dugaan sindikat jual beli vaksin booster berbayar dan ilegal.

Pelaporan tersebut dilakukan setelah seorang warga mengaku bahwa ia telah mendapatkan vaksin booster jenis Sinovac dengan biaya Rp250 ribu.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melaporkan dugaan kasus jual beli vaksin booster ke Polrestabes Surabaya.

“Terkait kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah melaporkan ke Polrestabes Surabaya dan saat ini ditangani Kasatreskrim Polrestabes,” kata Nanik, Rabu (5/1/2022).

Saat ini, Nanik menyatakan, pihaknya menunggu hasil penelusuran Polrestabes Surabaya. Sebab, sekarang ini kepolisian sedang melakukan penyidikan.

“Hasil penelusuran kasus tersebut menunggu hasil penelusuran kasus dari pihak Polrestabes dan menunggu hasil penyidikan dari pihak Polrestabes,” ujarnya.

Dia juga memastikan, bahwa vaksin booster untuk warga saat ini masih belum dilakukan. Sebab, Pemkot Surabaya masih menunggu Surat Edaran (SE) dan petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah pusat.

“Sampai dengan saat ini, (vaksin booster) belum ada Surat Edaran dan petunjuk teknis terkait hal tersebut,” pungkasnya. (*)

Baca Juga :   PAN Beri Tanggapan Terkait Pernyataan Zulkifli Hasan yang Disebut Menistakan Agama

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *