Ramai ‘Peringatan Darurat’, Musisi Indonesia Protes Pelarangan Atribut Politik di Panggung

Suryamedia.id – Sejumlah musisi Tanah Air protes munculnya pelarangan atribut berbau politik saat konser. Hal ini mengundang kontroversi lantaran saat ini di Indonesia sedang ramai seruan tolak RUU Pilkada dan tuntutan masyarakat agar konstitusi kembali ditegakkan dengan semestinya.

Salah satu yang menyuarakan terkait hal ini adalah Nadin Amizah lewat media sosialnya baru-baru ini. Menurutnya, tak ada alasan untuk memisahkan seni dan politik. Selain itu, pelarangan tersebut dianggap sebagai tindakan yang mengekang kebebasan.

“Seperti yang sudah diprediksi oleh @wordfangs bahwa beberapa acara melalui panitianya melarang performer menampilkan materi multimedia yang berunsur politik. Shame,” tulis Nadin.

“Untuk memisahkan seni dari politik dan politik dari seni adalah upaya yang represif dan bodoh. Got someone from the government on your back, babe?” lanjutnya.

Tak hanya Nadin Amizah, Fiersa besari juga menunjukkan tangkapan layar ponselnya, menunjukkan pelarangan dari penyelenggara acara untuk tidak menampilkan unsur kampanye dan isu politik di atas panggung.

“Pesan dari penyelenggara acara. Mohon maaf, kawan-kawan. Ada nasib band, kru, vendor, dan buruh panggung lainnya yang dipertaruhkan. Alias, hadeh,” tulis Fiersa Besari.

Baca Juga :   Korban Penyiraman Air Panas Agus Salim Bersyukur Bisa Melihat Lagi

Meski demikian, terlepas dari pelarangan, masih ada sejumlah musisi yang kompak menampilkan visual lambang garuda pancasila biru alias ‘Peringatan Darurat’. Adapun ‘Peringatan Darurat’ tersebut merupakan media yang digunakan masyarakat untuk mengawal Putusan MK terkait UU Pilkada.

Beberapa musisi yang menampilkan ‘Peringatan Darurat’ dalam konser mereka tersebut adalah Nadin Amizah, GIGI, Hindia, Isyana Sarasvati, Danilla Riyadi, Juicy Luicy, dan Reality Club. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *