Dewan Pati Sebut Tanaman Tebu Punya Kelebihan Bisa Menahan Air Hujan

Pati, Suryamedia.id – Kabupaten Pati memiliki lahan tebu yang cukup luas terutama di wilayah Kecamatan Trangkil, mengingat ada dua pabrik gula yang berdiri di Bumi Mina Tani.

Sayangnya, lahan tebu yang ada kini jumlahnya semakin menyusut dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, jumlah lahan tebu di tahun 2015 berjumlah 14.697 hektar.

Kemudian di tahun 2016 turun menjadi 11.463 hektar dan tahun 2017 turun menjadi 10.506 hektar. Penurunan jumlah lahan tebu juga terjadi di tahun 2018 menjadi 10.340 hektar. Kemudian di tahun 2019 turun kembali menjadi seluas 9.339 hektar.

Dan data di tahun 2020 menunjukkan bahwa lahan tebu di Kabupaten Pati hanya tersisa 8.655 hektar.

Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno juga menyayangkan adanya penurunan jumlah lahan ini.

Padahal menurutnya, tanaman tebu memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan komoditas lainnya. Kelebihan yang dimaksud adalah kemampuan tanaman tebu dalam menahan air saat curah hujan tinggi.

Baca Juga :   Perihal Pendidikan, Dewan Inginkan Ada Pemerataan di Pelosok

“Tanaman tebu lebih bisa menahan air pada saat curah hujan tinggi,” ujar Sukarno kepada tim Suryamedia.id.

Hal ini pun tentu akan bermanfaat untuk mengurangi air, sehingga tidak terjadi banjir di area tersebut.

“(Tanaman tebu) bisa menahan air yang menyebabkan banjir, minimal mengurangi,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati tersebut. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *