Suryamedia.id – Baru-baru ini penyanyi solo Korea Selatan Crush disebut rasis oleh fans karena insiden yang terjadi saat ia tampil dalam acara 2022 SOMEDAY PLEROMA yang digelar di Universitas Yonsei.
Tudingan itu berawal saat Crush tampil dan membawakan lagu Dont Forget miliknya. Ia pun melakukan interaksi dengan beberapa fans yang hadir dengan mengulurkan tangan ke arah penonton.
Namun saat ada permintaan tos dari fans yang berkulit hitam, Crush terlihat tidak menanggapi dan langsung pergi meninggalkan tempat. Karena hal itulah, para fans kemudian menganggap Crush sebagai rasis. Video yang merekam Crush itu pun tersebar di media online.
Mengetahui kontroversi tersebut, Crush pun memberikan tanggapannya. Crush meminta maaf dan mengungkapkan alasannya melakukan hal itu.
“Aku pergi menjalani wajib militer setidaknya selama dua tahun dan tampil kembali di atas panggung untuk bertemu penggemar. Hal ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan dan lama dinanti. Jadi secara alami, aku berjalan ke arah penonton dan menjangkau kerumunan,” jelas Crush.
Ia mengungkapkan bahwa saat itu ia tak melakukan tos pada area tertentu karena fans terlalu dekat dengan pagar penahan penonton. Ia juga melihat fans didorong ke pagar, sehingga demi keselamatan fans ia tak mendekat ke sana.
“Untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, aku harus menahan diri untuk tidak memberikan tos kepada penggemar di bagian tertentu sebagai tindakan pencegahan, karena fans terlalu dekat dengan pagar yang menahan bagian penonton dan aku melihat yang ada di barisan depan didorong ke pagar. Jadi aku membuat penilaian cepat untuk tidak mendekat demi keselamatan penggemar,” lanjutnya.
Crush pun menegaskan bahwa ia tak pernah membedakan para penggemarnya. Ia pun meminta maaf atas kesalahpahaman ini.
Namun permintaan maaf Crush menuai berbagai respon dari penggemar. Beberapa penggemar masih menghujat Crush, sedangkan sejumlah penggemar membelanya.
Fans yang membela mengatakan Crush melakukan gerakan seperti menolak tos, Crush berbicara pada fans dan meminta mereka untuk berhati-hati. (*)