Suryamedia.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebut ada dua pengusaha garmen yang ingin menyumbangkan 125 baju reject ekspor ke korban banjir dan longsor di Pulau Sumatera.
Ia menegaskan, ide sumbangan baju reject tersebut diperbolehkan dalam Undang-undang. Menurutnya, baju-baju yang akan diberikan kepada korban bencana bukan bekas, melainkan produk baru yang masih layak digunakan.
“Itu masih sangat layak sekali, baru, bukannya bekas. Itu catatan saya, bukan bekas, ini barang baru. Cuma kan kalau mau dikirim ke Amerika, misalnya, kan ada standar mereka. Salah sedikit saja, miring sedikit saja, gak mau,” terang Tito, Selasa (16/12/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Istilahnya reject, reject-nya numpuk. Daripada numpuk, itu ada undang-undang mengatakan bahwa bisa digunakan untuk bencana,” lanjut dia.
Meski demikian, baju-baju ini belum disalurkan lantaran harus mendapatkan persetujuan lebih dulu dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Pihaknya saat ini sudah berencana membuka rapat dengan dua instansi tersebut agar bantuan pakaian bisa diberikan ke korban-korban terdampak bencana. Namun, ia belum menyebutkan kapan pertemuan itu akan dilaksanakan.
“Tapi harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai,” terang dia lagi.
“Saya minta sekjen saya, Kemendagri, untuk rapat dengan tiga instansi ini. Supaya secepat mungkin dan segera kita akan kirim ke Aceh, ke Sumatra Barat, tempat pengungsi lah (termasuk Sumatra Utara),” imbuh Tito. (*)







