BGN Bakal Fokuskan Pembangunan SPPG di Wilayah 3T

Suryamedia.id – Pemerintah RI melalui Badan Gizi Nasional akan memfokuskan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hal ini ditujukan sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, jumlah kumulatif angka stunting terbesar berada di Jawa Tengah. Meski demikian, pihaknya tetap mengusahakan agar program prioritas Presiden RI Prabowo tersebut menyentuh masyarakat di daerah terpencil.

“Kita tahu misalnya, stunting tertinggi ada di wilayah 3T. Tapi secara kumulatif itu ada di daerah Jawa,” kata Dadan, Senin (20/10/2025), dikutip CNN Indonesia.

“Tapi bukan kita abaikan, karena SPPG terpencil sedang kita buat,” lanjut dia.

Ia melanjutkan, pemerintah saat ini fokus pada penambahan jumlah penerima manfaat MBG. Salah satunya dengan menambah jumlah SPPG di wilayah 3T, yakni sebanyak 4770 untuk melayani sekitar 10 juta penerima manfaat.

Dadan Hindayana juga akan memastikan lewat Satgas Percepatan SPPG agar setiap unit SPPG dibangun sesuai standar. Utamanya dalam pemilihan lokasi, sehingga dapat dijangkau dalam waktu maksimal 30 menit.

Baca Juga :   Kemendag Bakal Setop Impor Food Tray MBG Jika Ditemukan Kandungan Babi

“Bangunan SPPG dirancang berukuran ideal 10×15 meter agar mampu melayani kebutuhan gizi masyarakat di daerah dengan akses terbatas,” jelas Dadan.

Berdasarkan data tahun 2023, tingkat kemiskinan di daerah tertinggal mencapai 24,29 persen, dengan angka stunting tinggi dan penerima manfaat MBG masih di bawah 1.000 orang di banyak daerah terpencil. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *