Suryamedia.id – Heboh perilisan film animasi ‘Merah Putih: One for All’ pada hari ini, Jumat (14/8/2025) mengundang berbagai reaksi dari banyak pihak, termasuk insan perfilman Indonesia. Salah satu di antaranya adalah sutradara Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo menyoroti kualitas visual film animasi yang dianggap seperti proses tahap awal pembuatan, bukan hasil akhir. Pada tahap pre-visualisasi ini, animator dan kreator baru memiliki gambaran mengenai aset-asetnya.
“Kalau saya terlihat ini masih awal banget film ini. Awal banget proses animasinya. Belum diapa-apain gitu loh. Jadi betul-betul hanya hanya sebagai pre-visual gitu loh,” ujar, Kamis (14/8/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Jadi proses awal banget untuk ngelihat strukturnya seperti apa. Oh, nanti ada set hutan, oh nanti ada set sungai, oh ada nanti ada set air terjun. Tapi bukan berarti ini (hasil akhir) yang harus ditampilkan di depan publik,” lanjut dia.
Tahap awal tersebut juga disebut masih awal proses pasca-skenario ditambah dengan adanya suara dan musik. Hal ini disebut bertujuan untuk memberi mood bagi animator untuk menyempurnakan karya nantinya.
“Jadi untuk untuk kasih mood kepada kreator apa kepada animator bahwa, ‘Nanti saya akan membuat seperti ini untuk untuk dibaguskan, disempurnakan menjadi semacam ya yang seperti yang kita lihat,’ Jumbo seperti itu,” ujarnya.
Sebagai informasi, ‘Merah Putih: One for All’ dijadwalkan tayang perdana pada tanggal 14 Agustus 2025. Film ini menceritakan tentang sekelompok anak-anak yang terpilih menjadi ‘Tim Merah Putih’ untuk menjaga bendera pusaka di sebuah desa yang tenang menjelang Hari Kemerdekaan. Namun, bendera tersebut hilang, memaksa mereka bersatu dalam misi penyelamatan. (*)