Suryamedia.id – Pemerintah Skotlandia melarang penggunaan WhatsApp sebagai platform komunikasi resmi area pemerintahan. Pihaknya juga akan menghapus aplikasi pesan seluler non-perusahaan dari perangkat resmi mulai musim semi tahun 2025.
Larangan yang diumumkan pada Selasa, (17/12/2024) waktu setempat tersebut mencakup semua aplikasi pesan yang tidak digunakan untuk komunikasi resmi pemerintah, termasuk WhatsApp, Signal, dan Facebook Messenger.
Wakil Menteri Pertama Kate Forbes membuat pengumuman tersebut sebagai tanggapan atas tinjauan eksternal atas penggunaan layanan pengiriman pesan. Penyelidikan resmi Inggris terkait virus corona memicu perdebatan sengit tentang bagaimana politisi menggunakan WhatsApp milik Meta.
Penyelidikan tersebut mengungkap serangkaian pesan yang memalukan dan sering kali bernada kasar, serta menimbulkan pertanyaan tentang pencatatan resmi.
Mantan Menteri Pertama Nicola Sturgeon juga menghadapi reaksi keras setelah mengakui menghapus banyak pesan yang mereka kirim di aplikasi tersebut selama pandemi. Selain itu, Humza Yousaf yang sempat menjabat sebagai menteri turut menghadapi pengawasan khusus.
Dalam satu percakapan dengan seorang pejabat senior kesehatan Skotlandia, Yousaf yang saat itu menjabat sebagai menteri kesehatan menggambarkan mantan anggota parlemen Partai Buruh Neil Findlay sebagai ‘brengs*k’. Dalam pesan lainnya, ia menyebut pengacara Skotlandia sebagai ‘baj*ngan Tory’.
Sementara itu, Kate Forbes mengatakan menteri dan staf harus menggunakan aplikasi yang disetujui perusahaan, seperti Teams dan email, dan telepon pribadi tidak boleh digunakan untuk urusan resmi.
“Urusan pemerintah harus dilakukan pada sistem pemerintah yang aman, dapat dicari, dan memungkinkan pembagian informasi yang tepat, sesuai dengan tugas hukum kami,” kata Forbes dalam sebuah pernyataan kepada parlemen. (*)