Suryamedia.id – Agen intelijen Israel, Mossad disebut melakukan sabotase terhadap ribuan pager yang dipesan oleh Hizbullah. Hal tersebut menyebabkan ledakan besar terjadi di Lebanon, hingga 9 korban meninggal dunia, dan sekitar 2.800 orang mengalami luka-luka.
Menurut New York Post yang melansir AFP, ledakan disebabkan oleh bom yang bisa aktifkan dengan pengaturan jarak jauh. Sementara itu, jenis peledak yang digunakan diduga merupakan Pentaerythritol tetranitrate (PETN).
Berikut ini penjelasan tentang bahan PETN yang diduga ditanamkan di pager oleh Mossad.
Apa itu bahan peledak PETN?
Dilansir Sky News Arabia, jenis peledak berjenis PETN ditemukan di dalam pager yang dipesan oleh Hizbullah beberapa waktu yang lalu. PETN disebut merupakan materi yang sangat eksplosif, dan biasanya digunakan untuk militer.
PETN ini disebut merupakan bahan peledak yang kuat dengan Faktor Efektivitas Relatif (REF) sebesar 1,66, lebih kuat daripada TNT. Bahan peledak ini juga relatif stabil dan tidak sensitif terhadap gesekan. Artinya, tidak membuatnya mudah meledak karena ketidaksengajaan.
Bom jenis ini bisa aktif dengan pemicu panas atau guncangan. Saat meledak, PETN akan melepaskan sejumlah besar energi yang bisa menyebabkan kerusakan besar.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh PETN ini membuat jenis bahan peledak tersebut sering menjadi komponen penting operasi militer, khususnya bagi pasukan khusus dan badan intelijen yang akan melakukan serangan presisi dengan risiko deteksi minimal.
Pada kasus pager pesanan tersebut, alat komunikasi tersebut diledakkan dengan sinyal eksternal, sehingga baterainya overheat yang memicu ledakan, dikutip dari AFP. Pager yang meledak tersebut merupakan model terbaru, namun beberapa anggota sempat merasakan suhu yang tiba-tiba panas.
“Mossad meletakkan peledak PETN di baterai, yang diledakkan dengan meningkatkan suhu,” kata sumber bersangkutan. (*)