Suryamedia.id – Polemik terkait pengungsi Rohingya masih menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Apalagi setelah badan UNHCR menyatakan bahwa kapal Rohingya yang membawa 150 orang tiba di Sabang, Aceh pada Selasa (5/12/2023) dini hari.
“Hal ini menjadikan jumlah total warga Rohingya yang melarikan diri melintasi Laut Andaman dengan perahu menjadi 3.722 orang sepanjang tahun ini, menurut UNHCR,” ungkap laporan VOA, dikutip Serambinews.com.
Ini juga memicu kemungkinan akan ada lebih banyak pengungsi yang tiba di Indonesia.
“Saya memperkirakan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang,” ujar Usman Hamid, direktur Amnesty International untuk Indonesia.
United Nation High Commissioner for Refugees atau UNHCR merupakan organisasi internasional di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UN (United Nation) yang menangani dan melindungi pengungsi, atau orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan penganiayaan dan mereka yang ditolak kewarganegaraannya.
Badan ini beroperasi di berbagai negara seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Apa itu UNHCR?
Dikutip dari laman resminya, UNHCR merupakan badan Pengungsi di bawah PBB, organisasi global yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak-hak dan membangun masa depan yang lebih baik bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik dan penganiayaan.
Mereka memimpin aksi internasional untuk melindungi pengungsi, komunitas yang terpaksa mengungsi, dan orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
UNHCR didirikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1950 setelah Perang Dunia Kedua untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal. Badan ini berpusat di Jenewa, Swiss. Serta memiliki Pusat Layanan Global di Budapest, Kopenhagen, dan Amman.
Apa yang dilakukan UNHCR?
UNHCR diberikan mandat PBB untuk melakukan tugas kemanusiaan, seperti melindungi orang-orang yang terpaksa mengungsi, menanggapi keadaan darurat, melindungi HAM, hingga membangun masa depan yang lebih baik bagi para pengungsi.
Mereka yang terpaksa meninggalkan rumah karena konflik, penganiayaan dan tidak diterima kewarganegaraannya akan dibersamai oleh UNHCR di setiap tahap perjalanan pengungsi.
UNHCR bertugas memberikan bantuan dan perlindungan dalam keadaan darurat, mengadvokasi perbaikan undang-undang dan sistem suaka sehingga para pengungsi dapat mengakses hak-hak mereka, dan membantu menemukan solusi jangka panjang, sehingga mereka dapat kembali ke rumah setelah konflik mereda atau membangun masa depan dengan cara yang baru.
Organisasi ini juga membantu orang-orang yang kehilangan tempat tinggalnya untuk menetap di tempat yang aman, jauh dari konflik, serta dengan cepat mengirimkan tim keselamatan dan memobilisasi staf ahli untuk melindungi para pengungsi.
Pihaknya juga akan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra untuk memberikan masukan dan memperkuat undang-undang dan sistem nasional serta membantu menyediakan layanan bagi para pengungsi. Melalui hal ini organisasi membantu memastikan para pengungsi mendapatkan akses pendidikan, pekerjaan dan layanan kesehatan yang layak. Selain itu, memastikan juga orang-orang mendapatkan hak mereka atas kewarganegaraan.
Dengan demikian, UNHCR juga bertugas mencari solusi jangka panjang agar mereka bisa kembali ke negara mereka masing-masing dengan aman setelah konflik atau menetap di tempat baru dengan memastikan memberikan kontribusi positif di negara ketiga atau tuan rumah. (*)