Rilis 2024, Berikut Sejumlah Potensi yang Mungkin Ada di Windows 12

Suryamedia.id – Windows 12 dikabarkan akan rilis tahun depan. Hal ini dibahas oleh CFO Intel David Zinsner saat konferensi Citi’s Analyst pada bulan September lalu. Ia juga menyarankan agar konsumen meng-upgrade PC karena Windows akan diperbarui.

“Kami sebenarnya berpikir tahun 2024 akan menjadi tahun yang cukup baik bagi klien, khususnya karena penyegaran Windows,” kata Zinsner, dilansir dari The Verge.

Microsoft belum menjelaskan tentang detail perubahan yang akan ada di Windows 12. Namun, jelang perilisannya, terdapat beberapa rumor terkait peralihan layanan dari Windows 11 menuju Windows 12 tersebut.

Dilansir dari PCMag UK, berikut beberapa rumor yang akan hadir dalam Windows 12.

Ada fitur AI bawaan

Menurut Zac Bowden dari Windows Central Windows 12 akan memiliki fitur AI bawaan, seperti Windows Copilot dalam Windows 11. Apalagi, teknologi AI juga dapat meningkatkan hal-hal back-end seperti stabilitas kode dan pengiriman pembaruan.

Tampilan Windows 12

Windows 12 berpotensi muncul di Microsoft Ignite, sebuah konferensi yang berfokus pada komunitas TI. Sistem baru tersebut mungkin menampilkan taskbar mengambang, bilah pencarian mengambang di bagian atas, dan ikon sistem dipindahkan ke sudut kanan atas, sedangkan tombol cuaca ada di pojok kiri atas.

Baca Juga :   Langkah-langkah Scan Dokumen Lewat Smartphone

Sistem berlanganan Windows 12

Pengamat menyoroti istilah ‘edisi langganan’, ‘jenis langganan’, dan ‘status langganan’ dalam Windows Insider yang dibuat di saluran Canary. Referensi ini menimbulkan spekulasi bahwa Microsoft akan memerlukan langganan untuk OS tersebut di masa depan, dan mungkin sebagai akibatnya harga PC akan lebih rendah. Spekulasi lebih lanjut mengatakan bahwa versi Windows 12 gratis yang didukung iklan mungkin juga tersedia.

Kemungkinan lainnya adalah referensi langganan ini mungkin hanya ditujukan untuk pengguna bisnis, mirip dengan opsi Windows 365 Cloud PC yang sudah tersedia.

CorePC

‘CorePC’ akan memperkenalkan konsep ‘state separation’ yang merupakan pendekatan yang akan membagi seluruh sistem menjadi beberapa “partisi read-only” yang tidak dapat diakses oleh pengguna atau aplikasi pihak ketiga.

Manfaat memisahkan komponen ke dalam partisi yang berbeda memungkinkan pengelolaan yang lebih baik dengan pembaruan yang lebih cepat sekaligus meningkatkan keamanan platform. Selain itu, pendekatan ini dapat membuat pengaturan ulang perangkat menjadi lebih cepat dan andal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca