DPRD Pati: Bulog Harus Bertanggung Jawab Atas Jebloknya Harga Gabah Kering

Pati, Suryamedia.id – M. Nur Sukarno selaku anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengatakan jika Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) harus bertanggung jawab atas jebloknya harga gabah kering saat ini.

Dirinya berasumsi jika impor secara besar-besaran menjelang panen raya padi, hal itu menyebabkan banyak para petani yang menangis karena gabah kering hasil panen harganya hancur.

“Harga beras saat ini masih fluktuatif dan relatif tinggi (mahal) di sisi lain harga gabah kering panen saat ini terpuruk. Pemerintah lewat Bulog berkewajiban untuk menstabilkan harga beras dan bertanggung jawab di masyarakat,” ucap Sukarno.

Bahkan ia mengungkapkan, jika harga gabah kering saat ini hanya yang dipatok Bulog hanya Rp4.200 per kilogramnya, berdasar kalkulasi seharusnya di kisaran Rp6000-an karena HPP gabah kering panen sekitar Rp5.670-an per kilogram.

Dirinya menyarankan, Bulog harus mulai membenahi rantai tata Niaga, supaya petani ini tidak terus dirugikan.

Lebih dari itu, langkah Bulog saat menggelar pasar murah dengan harapan bisa menstabilkan harga pasar ternyata tidak efektif karena impor masih tetap berjalan.

Baca Juga :   News Grafis : Prediksi Tak Ada Lonjakan Pemudik

“Permasalahan ini sebenarnya terjadi karena rantai tata niaga yang bermasalah. Fungsi Bulog yang mempunyai tugas untuk menstabilkan lonjakan harga beras lewat operasi pasar prediksinya kurang tepat,” lantangnya.

Legislator itu berharap supaya Bulog bisa memberhentikan impor beras dan mulai memaksimalkan panen raya untuk menyejahterakan para petani. (Adv)

Penulis: Vindi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *