Suryamedia.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sumber daya manusia (SDM) yang tertinggal berpotensi diganti oleh pekerja dari negara lain, bahkan robot sekalipun.
Dalam hal ini, orang nomor satu di Indonesia tersebut menyampaikan pentingnya keahlian baru untuk pekerja di Indonesia.
Ia mengatakan perubahan dunia sangat cepat sehingga mengharuskan manusia mampu beradaptasi secara cepat pula.
“Dunia berubah sangat cepat distruksi, menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat. Termasuk dalam dunia kerja, pekerjaan-pekerjaan lama ditinggalkan, pekerjaan- pekerjaan baru tumbuh dengan cepat,” kata Jokowi yang membuka peluncuran program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (PVPV), secara virtual di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
“Karena itu, tanpa penguasaan keahlian baru, kita akan ditinggalkan dan peluang-peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030.
“Bonus demografi ini harus kita manfaatkan untuk melompat menjadi negara maju, sebagai jalan keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah, dan masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045,” kata dia.
Indonesia tentu harus bekerja cepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersiap bersaing di pasar dunia.
“Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita, agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap berkompetisi di pasar kerja global yang menguasai emerging knowledge atau keahlian-keahlian baru, ” kata Jokowi.