Pati, Suryamedia.id – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Suwarno menginginkan penghijauan menjadi program prioritas pembangunan kecamatan Winong. Hal ini mengingat tingginya potensi banjir yang bisa terjadi di wilayah setempat.
Usulan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Winong di kantor Kecamatan Winong hari ini, Jumat (17/2/2023).
Suwarno menjelaskan, banjir bandang yang melanda Kecamatan winong utamanya disebabkan oleh kerusakan hutan kendengan. Pegunungan di Pati selatan itu ditanami tanaman semusim seperti ketela dan jagung yang notabene kurang mampu mengikat air.
“Reboisasi kami harapkan program penanggulangan banjir itu nanti dalam jangka panjang terutama di kawasan hutan,” ujar Anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Reboisasi ini khususnya disarankan untuk wilayah Winong dataran tinggi seperti di Desa Godo, Gunungpanti, dan Pohgading.
Anggota Komisi D itu juga menyarankan agar tanaman jagung dan ketela digantikan tanaman buah seperti durian dan alpukat, bersifat menyerap air.
“Bisa bekerja sama dengan Perhutani supaya yang wilayah itu tidak diganggu. Diusahakan untuk tanaman berbuah. Sehingga buahnya bisa dinikmati oleh penggarap. Kerjasama dengan petani supaya dapat bibit,” tuturnya.
Banjir di Kecamatan Winong beberapa waktu yang lalu memang menjadi sorotan.
Diberitakan pada Kamis, tanggal (1/12/2022) enam desa di Kecamatan Winong Danyangmulyo, Padangan, Kropak, Gunungpanti, Godo, dan Kudur dilanda banjir bandang dengan ketinggian air setinggi 1-3 meter.
Kejadian tersebut memakan 1 korban jiwa, juga kerugian materiil diantaranya 6 rumah rusak parah, 92 rumah rusak sedang, 7 ternak mati, dan 1 ternak hilang. Oleh masyarakat setempat, banjir tersebut digadang-gadang merupakan banjir terdahsyat yang pernah terjadi di Winong.(adv)
Penulis: Moh.Anwar