Suryamedia.id – Mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat film dengan judul Legenda Kuliner Patria.
Film ini dibuat sebagai salah satu cara untuk mengenalkan kuliner khas daerah. Kuliner khas Indonesia memang sangat beragam, mengingat wilayah Indonesia yang juga banyak. Hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia terkadang tidak mengenal semua kuliner khas daerah lain.
Kuliner yang dipromosikan dalam film dokumenter tersebut adalah kuliner khas Blitar. Masy’ Aril Aulia Firman Andrianto sebagai mahasiswa yang menjadi penggagas film dokumenter ini mengungkapkan bahwa ia membuat film Legenda Kuliner Patria ini awalnya berasal dari keresahannya karena banyak masyarakat lokal yang belum mengenal keberagaman kuliner kotanya.
“Jadi tidak hanya menikmati sejarah kotanya saja, wisatawan yang mungkin berkunjung ke Blitar harusnya juga bisa mengenal dan menikmati kulinernya,” ungkapnya dilansir dari Kompas.
Kuliner khas Blitar yang diangkat oleh Masy’ Aril Aulia Firman Andrianto dalam film diantaranya ice drop, es pleret, dawet serabi, iwak kali, tahu bumbu lawu, hingga wajik kletik. Film ini menampilkan visualisasi dari setiap jenis kuliner tersebut pada masing-masing durasi dari alur dalam film. Mulai dari ciri masing-masing kuliner hingga cara memproduksinya.
Tak hanya berhenti di sana, setiap kuliner yang ditampilkan pun memiliki filosofi yang sarat akan makna. Selain karena alasan khusus, film ini sebenarnya diproduksi untuk memenuhi Tugas Akhir (TA) kuliah Masy’ Aril Aulia Firman Andriant.
Ia memproduksi film ini selama tujuh bulan dengan ide dan konsep yang sudah dirancang sejak awal tahun 2021. Tidak berhenti disitu, ia pun membawa karyanya ini mengikuti Erlangga Art Awards 2022.
“Alhamdulillah diapresiasi dengan baik dan meraih Juara Pertama Nasional Film Dokumenter Terbaik,” jelas mahasiswa angkatan 2018 tersebut. (*)
