Keutamaan I’tikaf di Sepuluh Hari Terakhir Ramadan

Suryamedia.id – Banyak ibadah dan amalan yang dapat kita lakukan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan termasuk diantaranya adalah i’tikaf.

Amalan i’tikaf ini juga dilaksanakan oleh Rasulullah SAW beserta istri-istrinya. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain merupakan amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah, i’tikaf juga memiliki keutamaan-keutamaan jika dikerjakan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Inilah keutamaan-keutamaan dalam beri’tikaf.

Menjaga dari Perbuatan Maksiat

Melakukan i’tikaf, dapat menghindarkan kita dari perbuatan maksiat yang mungkin kita lakukan di malam hari. I’tikaf memungkinkan kita untuk lebih dekat kepada sang pencipta.

Kedekatan inilah yang akan membuat kita terhindar dari perbuatan dosa dan sia-sia. I’tikaf sendiri bias anya dilakukan di masjid-masjid. Saat beri’tikaf, kita tidak hanya berdiam diri saja. Tapi kita juga bisa sambil melakukan amalan lain.

Baca Juga :   5 Tips Usir Laba-Laba di Rumah paling Ampuh

Ibadah Sholat Menjadi Lebih Khusyuk

Habluminallah atau hubungan antara Allah dengan manusia bisa semakin terbentuk jika kita melakukan i’tikaf. Ibadah salat akan menjadi lebih khusyuk karena terhindar dari gangguan duniawi.

Selain itu, biasanya juga banyak orang-orang yang beri’tikaf di masjid. Hal ini akan semakin membuat kita bersemangat dan fokus menjalankan ibadah jika beri’tikaf.

Kesempatan Mengevaluasi Diri

Seseorang yang berada dalam kesibukan duniawi, biasanya tidak memiliki waktu untuk melihat bagaimana dirinya dan mengevalusinya.

Pada bulan Ramadan, i’tikaf inilah yang dapat menjadi kesempatan bagi siapa saja untuk mengevaluasi diri atas setiap hal yang telah dilakukan selama ini. Kita juga dapat  memaksimalkan taubat dan memunajatkan doa. Karena i’tikaf di sepuluh hari terakhir memungkinkan mendapat lailatul qadar yang merupakan malam penuh ampunan.

Mengajarkan Kesabaran dan Beramal Saleh

Beri’tikaf juga bisa mengajarkan kita menerapkan sifat sabar selama menjalankan amal ibadah. Kita  dituntut tidak tergesa-gesa melaksanakan salat, membaca Al Quran, berzikir, membaca buku agama, dan amal saleh lainnya.

Baca Juga :   Cara Mudah Mengatasi Bau Mulut

I’tikaf bisa membuat kita lebih merasakan getaran hati saat melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Demikian keutamaan-keutamaan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Mari manfaatkan sebaik-baiknya ladang pahala yang tersedia. Karena belum tentu kita akan berjumpa dengan Ramdan berikutnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *