Harga Telur Turun, Pemprov Jateng Lakukan Gerakan Peduli Peternak

Semarang, Suryamedia.id – Harga telur kian menurun, hingga mencapai Rp14 ribu per kilohram. Menyikapi kondisi ini, pemerintah provinsi Jawa Tengah melakukan Gerakan Peduli Peternak (Nglarisi Produk Peternak). Gerakan ini akan berlangsung pada tanggal 8-12 November 2021.

Dengan mengajak para aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat, diharapkan harga telur bisa kembali mencapai Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp19 ribu-Rp21 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto menuturkan, turunnya harga telur mengakibatkan peternak ayam petelur mengalami kerugian. Bahkan banyak yang harus mengafkirkan ayam sebelum waktunya.

“Oleh karena itu, masyarakat Jateng diimbau untuk membeli telur agar menyerap produk peternak. Ini melalui Gerakan Peduli Peternak,” ujarnya, (5/11/2021).

Gerakan Nglarisi Produk Peternak, jelas Agus, dimulai dari ASN melalui masing-masing OPD. Pemesanan dapat dilakukan lewat Dinas Ketahanan Pangan Jateng, atau narahubung yang tertera dalam pamflet.

“Untuk pembelian dapat menghubungi narahubung yang tertera di pamflet. Gerakan ini dimulai dari 8 sampai 12 November 2021,” lanjutnya.

Hingga saat ini, pemesanan dari sejumlah OPD se-Jawa Tengah sudah mencapai 5.094 kilogram. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir waktu yang dijadwalkan.

Baca Juga :   News Grafis : Vaksinasi Booster di Semarang Sudah Dimulai

“Kami harapkan semua ASN bisa memesan dengan satu paket berisi dua kilogram telur seharga Rp40 ribu,” paparnya.

Ditambahkan, pasokan telur tersebut diambil dari kelompok peternak pada berbagai daerah di Jawa Tengah. Seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Pekalongan, dan Purbalingga.

“Diharapkan dapat membantu mengurangi kerugian peternak,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *