Terjadi Tanah Gerak di Awal Tahun, Disperkim Perbaiki Jalan di Gunungpati

Semarang, Suryamedia.id – Pada awal tahun 2021, sempat terjadi tanah gerak di Trangkil, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati. Mengatasi hal tersebut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang melakukan perbaikan di jalan kampung tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya, pemerintah menginginkan agar wilayah tanah gerak tersebut dapat dijadikan lahan penghijaun untuk mencegah terjadinmya longsor.

Namun hal tersebut terkendala dengan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut dan juga mendapatkan penghasilan di sana.

“Kami sebenarnya ingin wilayah tanah gerak bisa untuk penghijauan atau hal lain agar tidak terjadi tanah longsor tapi masyarakat tanahnya disitu, penghasilan mereka juga disitu,” ujar Ali.

Adapun penanganan yang dilakukan oleh Disperkim saat ini, belum dapat dilakukan secara menyeluruh. Diantaranya adalah dengan memperbaiki dari sisi infrastruktur jalan dan selokan saja.

“Kami menata jalan saja dan selokan, sedangkan disana persoalannya tanah gerak.
Masalah longsor dan sebagainya belum sampai situ,” katanya.

Ali menyebutkan bahwa penataan jalan dan selokan di kampung Trangkil menggunakan anggaran APBD sebesar Rp2 miliar.

Baca Juga :   Akan Jadi Ikon Baru Semarang, Patung Bung Karno di Polder Tawang Sudah Diresmikan

Sebenarnya, masyarakat telah mengajukan pernaikan sejak 2019 silam. Namun, Disperkim baru dapat menganggarkan tahun ingin mengingat tahun lalu ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Ali menambahkan, meminimalisir terjadinya tanah gerak sebenarnya perlu dilakujan penghijauan. Warga bisa memulai aksi tersebut setidaknya di lingkungan rumah masing-masing.

“Kemarin dari DLH ada tanaman yang bisa menahan longsoran. Di Banyumanik sudah kami praktekan, mungkin bisa diterapkan disana,” ujarnya.

Selain di Trangkil, perbaikan infrastruktur jalan kampung juga akan dilakukan di Kelurahan Bulu dan Gunungpati. Dua proyek tersebut menggunakan anggaran dari provinsi.

“Jadi, anggaran provonsi ada dua kegiatanyg satu anggarannya Rp 3 miliar. Yang satu lagi amggaran Rp 1 miliar. Kami sudah lakukan RKO (Rencana Kerja Operasional) agar anggarannya bisa turun,” terangnya.

Sebelumnya, pada Februari Lalu, tanah gerak dan longsor menimpa wilayay RT 6 RW 10, Trangkil Baru, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati. Setidaknya, 23 unit rumah retak-retak dan amblas. Infrastruktur jalan pun rusak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *