Buntut Candaan Adat Toraja, Pandji Pragiwaksono Terancam Sanksi Kerbau-Babi dan Uang Rp2 M

Suryamedia.id Buntut candaan tentang adat Toraja yang menyinggung masyarakat suku, komika Pandji Pragiwaksono bakal disanksi material berupa kerbau, babi, hingga uang tunai.

Ketua Umum Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST) Benyamin Rante Allo merinci, sanksi tersebut masing-masing 48 ekor kerbau dan 48 ekor babi. Persembahan kerbau dan babi ditujukan sebagai pemulihan keseimbangan dunia manusia dan dunia arah.

“Persembahan ini merupakan lambang pemulihan keseimbangan antara dunia manusia (lino tau) dan dunia arah (lino to mate),” ungkap dia, Jumat (7/11/2025), dikutip Detik.

Sementara itu, uang tunai diberikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial Pandji kepada masyarakat Toraja. Nantinya, uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan adat, pendidikan budaya, dan pemulihan kehormatan adat Toraja.

“Uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan adat, pendidikan budaya dan pemulihan simbol-simbol adat Toraja yang telah tercemar akibat pernyataan Pandji,” lanjut dia.

Sanksi tersebut masih bisa dipertimbangkan jika Pandji bersedia datang untuk menunjukkan niat baiknya. Sementara itu, jika tidak dilakukan komunikasi lebih lanjut, sanksi yang diberikan bisa jadi lebih berat, hingga sanksi adat berupa kutukan melalui tokoh adat.

Baca Juga :   Ahmad Dhani Dilaporkan Rayen Pono Atas Penghinaan Marga

“Terkait sanksi yang saya sebutkan sebelumnya seperti sanksi material dan uang untuk upacara adat, itu sebagai bentuk ancaman atau somasi. Artinya, Pandji harus datang untuk kita membahas sanksinya,” bebernya.

“Kalau dia tidak mau, maka akan ada sanksi melalui orang yang bisa berkomunikasi dengan dimensi lain melalui ritual Ma’maman atau untuk mendapatkan kutukan,” lanjut dia menegaskan.

Dikabarkan sebelumnya, heboh materi stand-up comedy Pandji Pragiwaksono yang dinilai menyinggung masyarakat adat Toraja. Ia juga mengaku menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat setempat terkait lelucon dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013.

Menanggapi hal ini, Pandji mengungkapkan permintaan maaf lewat unggahan media sosialnya. Pihaknya juga sudah berbincang dengan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi untuk lebih dalam mengenal budaya Toraja.

“Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” ujar Pandji di Instagram, Selasa (4/11/2025). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca