Bolehkah Berkumur Saat Berpuasa?

Suryamedia.id – Berkumur dan beristinsyaq adalah bagian dari sunah wudu. Hal ini perlu dilakukan secara berhati-hati ketika dalam waktu bersamaan umat Islam sedang dalam keadaan puasa.

Kehati-hatian dalam melakukan sunnah berkumur dan beristinsyaq atau membersihkan hidung saat wudu itu dimaksudkan agar tidak membatalkan puasa.

Melansir NU Online, dalam kitab al-Majmu dijelaskan bahwa berkumur dengan bersungguh-sungguh itu tidak disunnahkan ketika seseorang tengah berpuasa. Dalam artian berkumur-kumur terlalu kencang atau terlalu banyak.

Sementara itu dalam pandangan Imam Syafi’i bersungguh-sungguh dalam hal berkumur dan beristinsyaq itu dijelaskan secara lebih rinci dalam kitab al-Majmu Syarh al-Muhadzdzab.

“Imam Syafii berkata bahwa besungguh-sungguh dalam berkumur adalah mengambil air (dari tangan, pent) dengan kedua bibir kemudian menjalankannya (memutar-mutar) di dalam mulut lantas memuntahkannya. Sedang bersungguh-sungguh dalam menghirup air ke dalam hidung adalah mengambil air melalui hidung kemudian menghirupnya dengan nafas lantas mengeluarkannya.”

Baca juga: MUI Jateng Dukung Fatwa Pelaksanaan Vaksinasi Saat Puasa

Selain berkumur dan beristinsyaq, sikat gigi saat sedang puasa juga perlu kehati-hatian. Dalam penjelasan Syeh Muhammad Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa anjuran sikat gigi dan atau bersiwak saat puasa perlu diatur waktunya. Sebab disebutkan bahwa sikat gigi dapat membuat puasa menjadi makruh.

Baca Juga :   Ketahui Kebiasaan Orang Inovatif dan Kreatif

ومكروهات الصوم ثلاثة عشر: أن يستاك بعد الزوال

Artinya, “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur,”

sementara itu melansir NU Online, Al-Habib Abdulah bin Husein bin Thahir dalam karyanya Is‘adur Rafiq wa Bughyatut Tashdiq menyebutkan bahwa hukumnya makruh untuk menyikat gigi ketika dilakukan setelah zuhur.

ويكره السواك بعد الزوال للصائم لخبر “لخلوف” أي لتغير “فم الصائم يوم القيامة أطيب عند الله من رائحة المسك”.

Artinya, “Bagi orang berpuasa, makruh bersiwak setelah zuhur berdasarkan hadits, ‘Perubahan aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari Kiamat daripada wangi minyak misik,’”

oleh sebab itu, untuk menjaga keutamaan-keutamaan saat menjalankan puasa alangkah baiknya agar berkumur dan beristinsyaq secukupnya. Serta belajar mengatur waktu untuk membersihkan gigi sebelum zuhur. (*)

Baca juga: Teladani Rasul, Puasa Sunnah di Bulan Syakban

 

Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul ‘Hukum Berkumur dan Istinsyaq Serta Sikat Gigi Saat Puasa‘.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *