Semarang, Suryamedia.id – Dinas Sosial (Dinsos) kota Semarang telah menganggarkan dana sebesar Rp200 juta untuk bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masayarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Danaw tersebut digunakan untuk bansos pada APBD Perubahan 2022.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinsos Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk belanja paket sembako senilai Rp150 ribu per paket.
“Nanti bentuknya sembako. Dalam minggu ini ada 1500 sembako. Nanti dianggaran perubahan juga ada bantuan lagi. Dari OPD-OPD nanti juga ikut membagikan sembako,” ujarnya.
Heru mengakui anggaran itu memang belum dapat memenuhi semua warga yang terdampak kenaikan BBM di Kota Semarang. Namun, anggaran pemberian bantuan tidak hanya di Dinsos melainkan juga OPD terkait lainnya, misalnya Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan lain sebagainya.
“Di anggaran perubahan, kami tidak tahu masing-masing OPD berapa. Nanti ada pembahasan. Tidak semuanya di Dinsos. Semua yang berkaitan terdampak BBM. Seperti Dinas Perikanan untuk nelayan yang terdampak BBM,” jelasnya.
Berdasarkan arahan yang ada, nantinya para aparatur sipil negara (ASN) di masing-masing wilayah turut bergerak melakukan upaya pengendalian inflasi.
Seluruh ASN Pemkot Semarang akan bergerak membeli sembako kepada UMKM untuk diberikan kepada masyarakat. Menurutnya, upaya ini sebagai bentuk pemberdayaan UMKM.
“Beras, minyak, dan lain-lain beli dari UMKM. Nanti kita belinya melalui UMKM. Produk-produk UMKM untuk kami bagikan ke masyarakat,” ucapnya.
Kemudian, target penerima Bansos ini adalah masyarakat yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah pusat.
“Nanti kami minta data ke wilayah jangan sampai tumpuk, misal kecamatan sudah ngasih, ya tidak dikasih lagi,” tambah Heroe. (*)
