Kasus Kematian Mahasiswa Unud Jadi Perhatian Kemendiktisaintek RI

Suryamedia.id – Kasus kematian mahasiswa Universitas Udayana (Unud) di Denpasar, Bali menjadi perhatian pemerintah RI. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) inisial TAS (22) tersebut meninggal dunia diduga melompat dari gedung kampusnya beberapa hari lalu.

Kabar kematiannya kian menjadi sorotan setelah muncul adanya dugaan perundungan yang menimpa TAS. Hal ini berdasarkan tangkapan layar berisi percakapan sejumlah mahasiswa lintas fakultas yang disebut menghina fisik korban.

Menanggapi hal tersebut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengaku prihatin. Pihaknya juga telah menghubungi Rektor Udayana guna meminta penjelasan mengenai peristiwa tersebut.

“Kami sudah menghubungi pak rektor (Universitas Udayana), sudah kami hubungi, kami meminta penjelasan,” ujar Brian, Minggu (19/10/2025), dikutip CNN Indonesia.

Lebih lanjut, dia juga telah memastikan pihak kampus untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut, sekaligus melakukan pendampingan untuk keluarga korban. Aturan Kementerian pendidikan turut mengatur pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi. Harapannya, kampus bisa menjadi tempat yang aman dari tindak kekerasan maupun bentuk perundungan lainnya.

Baca Juga :   Viral Video Polwan Tegur Warga Ramai Kritikan Netizen, Humas Polri Beri Klarifikasi

“Kami juga sudah mendapat laporan dari bapak rektor bahwa pihak rektor sudah membentuk tim untuk pertama menginvestigasi, mengecek, apa yang terjadi dan melakukan pendampingan baik untuk keluarga maupun pihak-pihak lain yang barangkali terhubung dengan kasus ini,” kata Brian.

“Kemudian juga memastikan bahwa kondisi kampus betul-betul kondusif. Artinya, tidak ada lagi hal-hal seperti ini bisa terjadi. Ini jadi refleksi bagi kami di lingkungan perguruan tinggi,” lanjut dia.

Sebelumnya, heboh di media sosial sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Bali diduga melakukan tindakan perundungan terhadap sesama mahasiswa inisial TAS (22).

TAS yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025). Ia ditemukan tergeletak setelah jatuh dari gedung lantai dua fakultas tersebut.

Menurut dugaan, kematian TAS berhubungan dengan adanya masalah kesehatan mental. Seorang yang mengenal korban mengatakan, TAS sering tepergok melakukan tindakan menyakiti diri sendiri. Selain itu, ia juga beberapa kali kedapatan hendak melompat dari gedung.

Baca Juga :   BPOM Soal TNI Bisa Produksi dan Salurkan Obat-obatan: Dengan Pengawasan Maksimal

“Udah berkali-kali sebenarnya mau loncat dari gedung,” kata sumber tersebut lewat pesan.

Sementara itu, aksi perundungan (bullying) tersebut awalnya diketahui lewat unggahan yang beredar luas di internet. Menanggapi hal tersebut, pihak Unud meminta sejumlah mahasiswa bersangkutan untuk membuat pernyataan permintaan maaf.

“Membuat surat pernyataan, mengakui itu. Karena buktinya terlalu otentik ada screenshot-nya. Untuk memperbaiki situasi. Surat pernyataan dan video klarifikasi permohonan maaf,” kata Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, Kamis (16/10/2025), dikutip Detik.

Tak hanya itu, mereka juga akan dijatuhi sanksi guna memberikan pembelajaran terhadap mahasiwa. Adapun sanksi pendidikan yang akan diberikan, yakni berupa pengurangan nilai soft skill selama satu semester.

“Tadi saya sudah sampaikan kepada Kaprodi. Saya akan menulis surat kepada yang bersangkutan agar diberikan sanksi pengurangan nilai softskill dan itu hanya terbatas pada satu semester,” terang dia.

“Semester depannya anda bisa mengikuti perkuliahan seperti biasa,” tambahnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *