Suryamedia.id – Pada tanggal 22 April, masyarkat dunia memperingati Earth Day atau Hari Bumi. Perayaan hari ini ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi yang diadopsi pada tahun 2009.
Bertepatan pada hari ini, Hari Bumi Internasional 2025 mengusung tema ‘OUR POWER, OUR PLANET’. Kampanye ini turut menyerukan semua orang untuk bersatu dalam energi terbarukan sehingga kita dapat melipatgandakan listrik bersih pada tahun 2030.
Hari Bumi Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik global terhadap kesejahteraan planet dan semua kehidupan di dalamnya. Hari Bumi pertama kali dirayakan berdasarkan aksi pada 22 April 1970 di Amerika.
Sementara itu, berikut ini kami rangkum sejarah Hari Bumi Internasional!
Sejarah Hari Bumi Internasional
Dilansir dari nationalgeographic.com, Hari Bumi pertama dirayakan pada tahun 1970, ketika seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin mengorganisasi demonstrasi nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.
Unjuk rasa itu berlangsung di seluruh negeri. Pada akhir tahun, pemerintah AS telah membentuk Badan Perlindungan Lingkungan. Pada tahun 1990, Hari Bumi menjadi acara yang dirayakan oleh lebih dari 140 negara di seluruh dunia.
Dilansir dari laman Earth Day, warga Amerika sebelum tahun 1962 terbiasa menggunakan bahan bakar bertimbal dalam kendaraan besar dan boros energi. Asap industri mencemari udara tanpa regulasi, dan polusi dianggap sebagai simbol kemajuan ekonomi.
Namun, semuanya mulai berubah ketika buku ‘Silent Spring’ karya Rachel Carson diterbitkan pada 1962. Buku ini berisi tentang bahaya pestisida dan polusi terhadap organisme hidup dan kesehatan manusia. Karya ini menjadi titik awal bangkitnya kesadaran lingkungan masyarakat secara luas.
Pada Januari 1969, tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California, memicu kemarahan publik. Senator Gaylord Nelson yang prihatin terhadap degradasi lingkungan merancang sebuah aksi dengan menggandeng Denis Hayes, seorang aktivis muda.
Mereka memilih tanggal 22 April 1970, waktu strategis antara libur musim semi dan ujian akhir semester, agar mahasiswa bisa berpartisipasi secara maksimal. Di tanggal itu, sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalan. Aksi ini mencakup demonstrasi di taman, sekolah, dan ruang publik, sebagai bentuk protes atas pencemaran lingkungan yang sudah terjadi selama 150 tahun akibat industrialisasi. (*)