Suryamedia.id – Beberapa waktu yang lalu, sistem Windows di seluruh dunia mengalami masalah hingga membuat penerbangan, aktivitas perbankan, dan bisnis lainnya mengalami sedikit kendala. Menurut informasi, Windows sempat mengalami ‘Blue Screen of Death’ atau BSOD.
Menurut CEO CrowdStrike George Kurtz, blue screen of death (BSOD) yang terjadi pada Jumat, (19/7/2024) kemarin disebabkan oleh kerusakan internal dalam pembaruan tunggal yang berhubungan dengan host pada Windows. CrowdStrike sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan sistem keamanan untuk Microsoft.
Sehingga, hal tersebut yang membuat komputer di seluruh dunia yang menggunakan Windows mengalami blue screen. Lantas, apa yang dimaksud ‘Blue Screen of Death’ tersebut? Simak penjelasan berikut ini!
Apa yang dimaksud dengan ‘Blue Screen of Death’?
BSOD adalah peringatan yang dilihat ketika komputer menghentikan operasi dan menampilkan peringatan di layar biru. Secara resmi, ini disebut ‘Stop error’. Peringatan tersebut memberi tahu pengguna tentang masalah kritis yang memaksa Windows untuk melakukan boot ulang.
Sebenarnya, BSOD bisa terjadi pada komputer dan laptop karena sejumlah hal. Beberapa di antaranya disebabkan oleh kesalahan akibat kode driver pihak ketiga, perangkat lunak yang tidak kompatibel, seperti aplikasi atau program dapat menyebabkan konflik pada BSOD, kerusakan memori (RAM), hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), motherboard, prosesor, atau unit catu daya (PSU), perangkat yang terlalu panas, hingga malware. (*)
