Suryamedia.id – Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan hari nasional ini berkaitan dengan pendirian oranisasi pergerakan nasional, Boedi Oetomo.
Adapun peringatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia dalam perjungan kemerdekaan. Untuk mengetahui sejarah peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kami telah merangkum penjelasan berikut ini!
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei berdasarkan organisasi Boedi Oetomo. Organisasi organisasi tersebut diprakarsai oleh para mahasiswa STOVIA atas arahan dokter alumni STOVIA Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917).
Boedi Oetomo sendiri berdiri di tengah kondisi sosial ekonomi yang memburuk pada abad ke-19. Ini disebabkan oleh munculnya eksploitasi kolonial, politik liberal dan politik etis yang menguntungkan pemerintah kolonial. Sementara, masyarakat Indonesia hidup sensara karena kemiskinan.
Ketimpangan sosial tersebut menarik simpati Dr. Wahidin Sudirohusodo yang sempat menempuh pendidikan dokter pribumi Stovia di Jakarta. Pada tahun 1906-1907, dia mulai melakukan propaganda keliling pulau Jawa. Ia mulai bertemu dengan para mahasiswa dan melontarkan gagasan inspiratif untuk mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Ide tersebut kemudian disambut oleh para mahasiswa STOVIA, terutama Sutomo dan kawan-kawannya. Bersama dengan mereka, berdirilah organisasi Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908.
Adapun nama Boedi Oetomo berasal dari siswa bernama M. Soeradji. Ia mengusulkan karena Boedi Oetomo mengartikan ‘Kebangkitan Budi Pekerti Luhur’. Organisasi tersebut memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan bangsa.
Oleh sebab itu, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Presiden Soekarno turut menyampaikan pidatonya tentang alasan penetapan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
“Kenapa kita tanggal 20 Mei 1958 ini mengadakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional setjara hebat? Toch 20 Mei tahun 1908 itu sekedar hari lahirnja satu perserikatan ketjil jang dinamakan Budi Utomo. Memang benar, Budi Utomo adalah satu serikat jang ketjil. Tetapi bukan itu jang kita peringati. Jang kita peringati ialah bahwa 20 Mei 1908 itu berisi kemenangan satu asas, kemenangan satu beginsel,” penggalan pidato Presiden Soekarno. (*)