TikTok Kehilangan Lebih Banyak Lagu Imbas Putus Kontrak dengan Universal Music Group

Suryamedia.id – TikTok kehilangan lebih banyak lagu setelah Universal Music Group (UMG) mundur dari kerja sama dengan perusahaan platform media sosial tersebut. Kedua perusahaan tersebut tidak mencapai kesepakatan mengenai royalti, sehingga lagu-lagu yang didistribusikan oleh UMG mulai hilang di TikTok sejak awal tahun 2024 ini.

Selain itu, baru-baru ini juga ByteDance, perusahaan yang menaungi TikTok juga harus menghapus lagu-lagu yang mengandung komposisi yang dikendalikan oleh Universal Music Publishing Group (UMPG). TikTok mengatakan bahwa semua lagu yang telah ditulis atau ditulis bersama oleh penulis lagu UMPG akan dibisukan, sementara video yang menggunakan lagu-lagu tersebut akan senyap tanpa backsound.

Menurut informasi, ada sekitar 20-30% lagu UMG dan UMPG yang populer di TikTok, sehingga berdampak pada penulis lagu dan artisnya sendiri. Meski UMG mengatakan bahwa penghentian kesepakatan tidak akan berdampak pada pendapatan, hal ini dirasa akan berdampak pada promosi lagu artis.

Beberapa lagu yang dihapus di TikTok meliputi lagu dari sejumlah artis dunia termasuk Taylor Swift, Drake, Justin Bieber, Olivia Rodrigo, Bad Bunny dan lainnya. Sementara itu, beberapa lagu K-Pop juga turut dibisukan karena berafiliasi dengan penulis lagu UMG, misalnya beberapa lagu TWICE, NCT 127, ENHYPEN, hingga lagu BTS ‘Bad Decisions’.

Baca Juga :   Instagram Luncurkan Fitur Privasi Akun untuk Remaja

Bulan lalu, UMG menulis surat terbuka kepada artis dan penulis lagu bahwa TikTok berusaha meminta kesepakatan dengan nilai lebih rendah dari yang sebelumnya dan jauh di bawah nilai pasar wajar. Hal tersebut dianggap tidak sebanding dengan perkembangan TikTok secara keseluruhan. Perusahaan juga mencatat bahwa TikTok hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatannya.

Lebih lanjut, UMG juga menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk memperjuangkan kompensasi yang pantas kepada pelaku di industri musik.

“(Ini) tanggung jawab besar kepada para seniman untuk memperjuangkan perjanjian baru yang memberi mereka kompensasi yang pantas atas karya mereka,” tulis mereka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *