Gempa Banten Terasa di Sejumlah Wilayah Jawa Barat dengan Intensitas Berbeda, Berikut Jenis Ukuran Skala MMI Saat Gempa

Suryamedia.id – Gempa bumi bermagnitudo 5,9 mengguncang wilayah Bayah, Banten pagi hari tadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 77 Km arah Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat di kedalaman 63 km.

Menurut analisis BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

“#Gempa Mag:5.9, 03-Jan-24 07:53:49 WIB, Lok:7.57 LS,106.14 BT (72 km Barat Daya BAYAH-BANTEN), Kedlmn:74 Km,” tulis BMKG lewat akun X (sebelumnya Twitter) resminya.

“tdk berpotensi tsunami,” imbuhnya.

Guncangan gempa tersebut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Bayah, Banten, namun terasa hingga Surade, Sukabumi dan sejumlah daerah di Jawa Barat lainnya. Dampak di daerah Surade, Sukabumi memiliki skala intensitas IV MMI. Sedangkan di wilayah Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, dan Garut memiliki skala intensitas III MMI.

Gempa juga terasa di daerah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan skala intensitas II-III MMI dan daerah Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI.

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, menurut laman BMKG. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Baca Juga :   Heboh Video Tumpukan Uang di Kejagung, Hasil Sitaan Kasus Korupsi Ekspor CPO Wilmar Group

Adapun Skala Mercalli dibagi menjadi 12 bagian. Skala ini ditetapkan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa dan kemudian membandingkannya dengan tingkat kerusakan akibat gempa bumi. Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Meski demikian, pada tahun 1931 ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann memodifikasi skala ini. Sehingga, masih sering digunakan terutama jika tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi.

Ukuran Skala MMI

I MMI adalah skala saat getaran tidak dirasakan, kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI adalah skala saat getaran dirasakan oleh beberapa orang hingga benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI adalah skala saat getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran tersebut membuat orang merasa seperti truk sedang berlalu.

IV MMI adalah skala saat pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, sementara beberapa orang di luar. Serta, menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Baca Juga :   News Grafis : Jelang Nataru, Menhub Instruksikan Penjagaan Ketat di Pelabuhan

V MMI adalah skala saat getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Banyak orang terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI adalah skala saat getaran dirasakan oleh semua penduduk. Sehingga semua lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak. Getaran ini menimbulkan kerusakan ringan.

 

VII MMI merupakan skala saat terjadi getaran, semua orang ke luar rumah. Getaran tersebut juga menyebabkan kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik retak-retak dan hancur, bahkan cerobong asap pecah. Getaran pada skala ini juga terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI merupakan skala setelah getaran menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat, sedangkan etak-retak pada bangunan dengan konstruksi yang kurang baik. Dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, serta air menjadi keruh.

IX MMI merupakan skala setelah getaran terjadi kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, dan banyak retak. Rumah bisa berpindah dari pondasinya, sementara Pipa-pipa dalam rumah putus.

Baca Juga :   738 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Banten

X MMI merupakan skala setelah terjadi getaran, bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondasinya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI merupakan skala saat bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel hingga melengkung.

XII MMI merupakan skala saat terjadi guncangan bangunan hancur, gelombang tampak pada permukaan tanah. Selain itu, pemandangan menjadi gelap dan benda-benda terlempar ke udara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca