Suryamedia.id – Program Garang Asem atau Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang merupakan program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang guna mengendalikan sampah makanan dan pemborosan sumber daya.
Program ini juga termasuk dalam upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Semarang. Sehingga dampak besarnya adalah inflasi bisa ditekan.
“Kami sekarang sudah mulai melaksanakan Garang Asem, Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang. Gerakan ini adalah bagaimana untuk pemanfaatan dan Sayang Pangan, di sini jungkir balik, di sana buang-buang. Ini adalah untuk bagaimana masyarakat sejahtera dan inflasi bisa kita tekan,” terang Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program Garang Asem ini digelar bersamaan dengan program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Upaya pengendalian inflasi melalui program tersebut rencanya akan dilakukan tidak hanya saat hari raya Idul Fitri atau hari raya besar keagamaan saja, namun secara terus-menerus.
“Ini adalah yang kesekian kali, Pemkot Semarang disupport oleh Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, dan juga dari BUMN, BUMD, maupun BUMP. Harapannya kerja sama ini bisa terus dilakukan, tidak berhenti hanya saat puasa, tetapi harus terus menerus,” jelasnya.
Harapannya, upaya-upaya tersebut bisa memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.
“Sehingga upaya-upaya ini bisa memberi dampak yang positif kepada masyarakat. Tentu ini adalah bagaimana mengenai tingkat inflasi bisa semakin turun. Kalau inflasi turun, daya beli masyarakat bisa semakin bagus,” ujar Mbak Ita. (*)