Pati, Suryamedia.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi dengan disertai angin di beberapa wilayah Pati membuat debit air di beberapa sungai meningkat. Bahkan, luapan air sungai masuk ke permukiman warga.
Berdasarkan pantaun dari Suryamedia.id, banjir saat ini melanda 24 desa dari 6 Kecamatan di Pati. Diantaranya di Desa Mustokoharjo, Gajahmati, Widorokandang, Mintobasuki, Banjarsari, Tanjang, Babalan, Kosekan, Glonggong, Bungasrejo, Ngastorejo, Karangrowo, Kedungpancing, Doropayung, Bumirejo, Tluwah, Jepuro, Ketitang Wetan, Kasiyan, Gadudero, Tondomulyo, Sembaturagung, Dukuhseti dan Tayu.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno mengatakan jika pemerintah ingin mengantisipasi banjir, harus memikirkan di daerah hulu. Hulu sendiri menurutnya sangat memengaruhi di hilir.
“Kita sudah memberikan masukan supaya ada penanganan-penanganan secara teknis maupun lewat penghijauan,” kata politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tanggul sungai harus ada tanaman keras untuk memperkuat tanggul. Dengan adanya tanaman keras tersebut, bisa memperkuat tanggul.
Sementara itu, Desa Sembaturagung Kecamatan Jakenan terdapat ratusan rumah yang terdampak banjir akibat intensitas dan curah hujan tinggi.
“Untuk rumah ada sekitar 284 yang terdampak banjir, tidak ada korban jiwa, namun sampai saat ini warga masih bertahan,” ucap Kepala Desa Sembatur Agung Dwi Tantri Wurjayanti, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, banjir yang datang melanda hingga satu pedukuhan, bahkan merambah hingga 2 RW. Ketinggian air mencapai 50 sampai 100 cm.
“Banjir masuk hingga dalam rumah, dan ketinggian hingga mencapai 30 cm, saat ini warga masih bertahan dan belum ada yang mengungsi,” paparnya. (Adv)
Penulis: Muhamad Kafi | Editor: Agriantika