Pati, Suryamedia.id – Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Komisi B, M Nur Sukarno menyebut bahwa saat ini Kabupaten Pati tengah memasuki paceklik ikan.
Ia mengimbau kepada para nelayan untuk mengoptimalkan fasilitas gudang pendingin (cold storage) untuk menyimpan tangkapan hasil nelayan di TPI.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, lautan Indonesia dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut secara normal.
“Nelayan saat ini masuk musim paceklik karena banyak yang tidak melaut. Cuaca di Laut saat ini gelombang besar sehingga banyak nelayan yang tidak berani melaut,” ujar Sukarno saat diwawancara, Selasa (28/2/23).
Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap stok ikan untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Pati.
Diharapkan Sukarno, para nelayan menyimpan ikan untuk konsumsi lokal hingga cuaca normal kembali.
Selain stok ikan di Cold Storage milik para pengusaha di area Juwana, juga diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat saat nelayan tidak dapat melaut akibat hujan deras dan angin kencang yang saat ini melanda.
“Dampak yang dirasakan, TPI menjadi sepi sehingga pasokan ikan laut segar menurun. Musim paceklik ini kaitan dengan pasokan ikan bisa dipenuhi dari cold storage yang ada di Juwana,” ujar Sukarno.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) P2TPI Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Soleh saat diwawancarai terpisah menyebut, jika aktivitas nelayan di Pati turun signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Sulitnya melaut saat ini juga mempengaruhi aktivitas tempat pelelangan ikan (TPI) di Juwana 1 maupun 2.
Memantau perkiraan dari BMKG, Soleh mengatakan bahwa cuaca ekstrem seperti ini akan terjadi hingga pertengahan Maret mendatang.
“Ini dari BMKG menginfokan masih ekstrem, hujan masih mungkin ekstrem. Mungkin pertengahan Maret. Mudah-mudahan segera selesai,” ujarnya.(adv)
Penulis: Anwar
