Semarang, Suryamedia.id – Pemerintah Provinsi Banten akan mereplikasi layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
Dengan menggunakan prinsip Buy The Service dengan menggandeng operator eksisting dan penerapan nilai integritas, menjadi hal yang mendasari.
Berdasarkan keterangan dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan, studi tiru yang dilaksanakan Banten meliputi beberapa hal. Mulai dari proses perencanaan, pelelangan, hingga operasional bus.
“Kepala Dishub Provinsi Banten (Tri Nurtopo) dan jajarannya ingin mereplikasi terkait layanan operasional bus yang ada di Jateng, minimal di satu kawasan aglomerasi, yakni Serang-Cilegon,” ujarnya, saat ditemui Jumat (13/1/2023).
Deta mengatakan bahwa layanan ini tidak hanya direplikasi oleh Banten, namun sebelumnya juga telah dilakukan pemerintah provinsi Jawa Timur pada tahun 2022.
Deta menyebut, keunggulan BRT Trans Jateng berada pada prinsip layanan yang tidak “mematikan” operator eksisting. Mereka ikut digandeng untuk menjadi operator layanan.
“Kebijakan di Jateng adalah mengeser tidak menggusur, tetap memanfaatkan pelaku transportasi lokal yang ada. Mereka kita gandeng untuk menjadi operator BRT nantinya, itu salah satu keunggulannya. Jatim sudah dilakukan, kalau Banten baru berproses,” paparnya.
Ia juga menambahkan, bahwa pada tahun ini, pihaknya akan meluncurkan koridor anyar Surakarta-Wonogiri.
Rencananya, layanan ini akan diluncurkan pertengahan tahun 2023. Ia menambahkan, pelayanan Trans Jateng tetap berlandaskan nilai integritas yang didengungkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Perlu diketahui, Layanan Trans Jateng kini memunyai enam koridor yang berbasis aglomerasi. Diperkuat 98 armada, rerata Trans Jateng melayani 20.680 penumpang per hari. Pada 2022, BRT Trans Jateng telah melayani 6,5 juta lebih penumpang.
Selain itu, layanan cashless juga terus diperkuat, dengan menggandeng AstraPay dan kanal pembayaran nir tunai lainnya.
“Juga nilai integritas yang diterapkan Pak Ganjar, itu luar biasa. Contohnya ada barang ketinggalan (di bus) akan diumumkan dan dikembalikan ke penumpang. (Koridor baru) sedang berproses, Kita harapkan Juli atau Agustus bisa mulai running,” pungkas Deta. (*)