Vaksin Covid-19 sudah menjangkau sejumlah daerah kabupaten atau kota di Indonesia. Seperti diketahui, beberapa orang merasakan efek samping vaksin Covid-19. Mulai dari badan menjadi lemas, pegal, ngantuk, bahkan demam.
Sebenarnya, wajar apabila kita merasakan efek samping dari vaksin (tidak hanya pada vaksin Covid- 19). Berikut adalah hal yang yang harus Anda lakukan setelah vaksin untuk meredakan efek sampingnya.
Sarapan Sebelum Vaksin Covid-19
Kegiatan sarapan sering diabaikan oleh banyak orang. Sebab, kebanyakan dari mereka terbiasa tidak sarapan. Padahal, sarapan sangat penting untuk tubuh sebelum divaksin. Ketika kita sarapan, tubuh akan mendapat cukup energi dan nutrisi saat divaksin, yang biasanya dilakukan antara jam 8 – 12 siang.
Selain mendapat cukup energi dan nutrisi, sarapan juga dapat menambah mood di pagi hari. Sebagaimana yang kita tahu, mood yang baik akan membuat kegiatan menjadi lancar. Sarapan tidak harus dengan lauk yang berat. Bahkan, setangkup roti dengan isian telur mata sapi pun sudah menjadi menu sarapan yang bergizi.
Tetap di tempat untuk obeservasi
Setelah disuntik, Anda harus tetap di lokasi selama 15 sampai 30 menit. Hal ini bertujuan untuk mengobservasi kemungkinan adanya reaksi alergi atau efek samping lainnya.
Tanda-tanda alergi terhadap vaksin ialah gatal hebat di seluruh tubuh, muntah, bersin-bersin, sesak napas, hingga pingsan. Namun reaksi alergi akibat vaksin sangat jarang dilaporkan.
Cari tahu tanggal vaksin kedua
Vaksin yang saat ini digunakan di Indonesia membutuhkan dua kali dosis untuk bekerja dengan optimal. Pastikan Anda mengetahui jadwal vaksinasi berikutnya sebelum meninggalkan lokasi vaksin. Anda bisa bertanya mengenai ini kepada petugas setempat.
Biasanya, jarak suntikan kedua adalah 4 sampai 12 minggu tergantung merk vaksin yang Anda terima. Kecuali jika petugas vaksinasi atau dokter memberitahu kamu untuk tidak mendapatkan dosis kedua.
Monitor Kondisi Kesehatan
Untuk meredakan nyeri atau efek samping vaksin COVID-19 yang dirasa mengganggu, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol untuk mengurangi nyeri. Namun, sebelum menggunakan obat tersebut, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Demam sendiri merupakan respons alami tubuh saat memerangi bakteri atau virus penyebab penyakit. Ketika demam setelah vaksin, artinya tubuh sedang meningkatkan sistem kekebalannya.
Rawat lengan yang disuntik
Usai melakukan vaksinasi COVID-19, biasanya anda akan mengalami nyeri pada area bekas penyuntikan. Kompres dengan air dingin menggunakan kain bersih di area bekas penyuntikan dan
lebih sering menggerakkan lengan yang telah disuntik. Ini akan mengurangi rasa sakit dan peradangannya.
Perbanyak minum air putih
Meskipun beberapa orang lebih menyukai minuman dengan rasa, seperti teh, sirup, dan lain sebagainya. Namun minum air putih wajib dilakukan sebelum dan setelah vaksin.
Alangkah lebih baiknya, di hari saat kita vaksin perbanyaklah konsumsi air putih. Hal ini karena air mengandung H2O yang dapat mengurangi kelelahan, seperti peradangan, dan dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh.
Konsumsi sayur dan buah
Sebagian orang menganggap mengonsumsi sayur dan buah itu sepele. Sebab, mengonsumsi sayur dan buah selalu penting bagi tubuh, tidak hanya setelah vaksin. Namun, alangkah lebih baik porsi dalam mengonsumsi sayur dan buah lebih diperbanyak setelah vaksin.
Sayuran dan buah-buahan berperan dalam membentuk antibodi-antibodi dalam tubuh. Ketika kita mengonsumsi sayur dan buah, sama saja kita membantu pasukan antibodi di tubuh, dengan cara menambah pasukan lagi untuk melawan racun yang masuk.
Setelah Vaksin Covid-19 Istirahat yang cukup
Istirahat bisa dilakukan dengan cara tidur atau bersantai, tidak melakukan pekerjaan yang terlalu berat. Sebelum vaksin, sebaiknya kita memiliki tidur yang cukup. Hindari begadang sebelum vaksin, karena hal tersebut akan membuat lelah dan mengurangi kinerja-kinerja anggota tubuh, seperti jantung, ginjal, dan lain sebagainya.
Setelah vaksin pun, hindari pekerjaan terforsir yang menyita energi tubuh. Gunakan waktu setelah vaksin untuk beristirahat agar tubuh mempunyai cukup waktu dan energi demi menetralisir efek vaksin.
Terapkan protokol kesehatan
Meski sudah mendapat vaksin COVID-19, bukan berarti Anda sepenuhnya terhindar dari infeksi virus Corona. Orang yang sudah divaksin COVID-19 tetap bisa terkena penyakit ini, bahkan menularkannya kepada orang lain. Oleh karena itu, tetaplah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19, seperti:
- Mengenakan masker saat berada di luar rumah
- Menjaga jarak minimal 1,5–2 meter dari orang lain
- Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%
- Beristirahat di rumah ketika merasa tidak enak badan
Menunda pemberian vaksin untuk penyakit lain
Setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19, Anda sebaiknya menunda pemberian vaksin untuk penyakit lain, seperti vaksin flu dan vaksin hepatitis B. Jarak waktu penundaan vaksinasi untuk penyakit lain setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19 adalah sekitar 2–4 minggu.
Setelah mendapatkan vaksin COVID-19, hasil rapid test antigen dan antibodi COVID-19 Anda mungkin bisa menunjukkan hasil reaktif, tetapi jangan panik. Ini bisa jadi disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap vaksin.
Untuk memastikan apakah hal tersebut merupakan reaksi terhadap vaksin atau memang karena COVID-19, Anda dapat berkonsultasi ke dokter. Bila perlu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan PCR untuk memastikan diagnosis COVID-19.
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan setelah vaksinasi COVID-19. Secara umum, vaksin COVID-19 yang kini disediakan pemerintah cukup aman dan efektif untuk mencegah infeksi virus Corona.
Namun, apabila setelah divaksin Anda mengalami keluhan tertentu, seperti sesak napas, sakit kepala berat, wajah dan tenggorokan bengkak, muncul ruam kemerahan di kulit, atau jantung terasa berdebar, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.