Apa itu Cadaver?

Suryamedia.id – Mahasiswa kedokteran mungkin tidak asing lagi dengan cadaver. Cadaver sendiri dianggap sebagai guru besar bagi mahasiswa, sehingga harus diperlakukan dengan hormat karena lewat cadaver mahasiswa dapat mempelajari ilmu yang sangat berguna bagi mereka.

Apa itu cadaver?

Cadaver berasal dari bahasa Inggris yang artinya mayat. Mayat ini digunakan sebagai objek pembelajaran mahasiswa kedokteran untuk mempelajari anatomi manusia.

Sementara itu, penggunaan cadaver sebagai objek pembelajaran tidak bisa sembarangan. Karena jenazah dapat membusuk, cadaver harus diawetkan di suatu tempat yang layak lebih dulu sebelum dianatomi.

Penggunaan ini juga dikhususkan untuk mahasiswa kedokteran bedah yang mana harus tahu bagaimana proses pembedahan, serta mengetahui secara nyata di mana letak setiap organ pada tubuh.

Dari mana asal cadaver?

Cardaver yang digunakan untuk praktek rata-rata menggunakan mayat tanpa identitas dari forensic RS. Pihak forensic harus memastikan bahwa mayat tersebut tidak ada yang mengklaim, kemudian baru diantarkan ke laboratorium anatomi. Mahasiswa kedokteran biasanya disebut Mr/Mrs X.

Baca Juga :   Curah Hujan Tinggi Sebabkan Kualitas Gabah Turun, Begini Tanggapan Dewan

Selain dari jasad tanpa identitas, cardaver juga didapat dari pendonor yang telah menyetujui prosedur yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Kondisi tubuh cadaver juga tidak ada ketentuan khusus. Termasuk mereka yang memiliki penyakit seperti kanker dan semacamnya, dan juga rentang usianya.

Jasad yang jadi cadaver lebih dulu diwetkan minimal 6 bulan sebelum digunakan sebagai objek praktek. Saat menggunakan cadaver, dipelajari per organ untuk memperlajari setiap bagiannya. Bagian-bagian tersebut akan dilekatkkan pada wadah agar tetap awet dan bisa dipelajari.

Mengapa menggunakan cadaver dalam pembelajaran?

Proses pembelajaran menggunakan cadaver dinilai lebih efektif dibanding dengan media lain seperti video. Mahasiswa bisa melihat secara langsung dan memahami gambaran nyata organ tubuh manusia.

Meski demikian, karena menggunakan jasad asli, cardaver memiliki batas waktu. Sehingga mahasiswa harus bisa secara cepat mempelajari dalam mengidentifikasi setiap organ.

Namun, karena saat ini jasad tanpa identitas harus segera dimakamkan, cardaver sulit didapatkan.

Dengan demikian, proses pembelajaran mulai disiasati dengan menggunakan media pengganti, seperti menggunakan manekin atau virtual anatomy dengan video. Praktik ini sekarang dinamai sebagai praktik kering. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *